Peningkatan Signifikan Perusahaan dengan Skor Tertinggi Keberlanjutan Lingkungan, Namun Persentase Masih Minim
Organisasi nirlaba internasional, Carbon Disclosure Project (CDP), baru-baru ini mengumumkan hasil penilaian tahunan mereka untuk tahun 2024. Laporan tersebut menyoroti peningkatan jumlah perusahaan yang mencapai skor tertinggi, yaitu 'A', dalam berbagai kategori keberlanjutan lingkungan yang dinilai oleh CDP. Meskipun peningkatan ini signifikan, proporsi perusahaan yang meraih skor 'A' masih tergolong kecil dibandingkan dengan total perusahaan yang berpartisipasi dalam pengungkapan data lingkungan.
CDP sendiri berperan penting dalam menggerakkan transparansi dan akuntabilitas lingkungan di kalangan korporasi. Melalui sistem pengungkapan globalnya, investor dan pemangku kepentingan dapat mengukur dan memantau kinerja perusahaan dalam isu-isu krusial seperti perubahan iklim, pengelolaan hutan, dan keamanan air. Pada tahun 2024, lebih dari 22.700 perusahaan berpartisipasi dalam pengungkapan data melalui CDP, menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, mayoritas menerima skor iklim, diikuti oleh skor air dan hutan.
CDP memberikan skor 'A' kepada perusahaan yang dianggap paling transparan dan akurat dalam mengungkapkan dampak lingkungan mereka, serta yang paling proaktif dalam mengambil tindakan untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Dalam siklus pengungkapan data tahun 2024, tercatat 515 perusahaan berhasil meraih status 'A', mewakili 2% dari seluruh perusahaan yang mengungkapkan data mereka kepada CDP. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023, di mana hanya 396 perusahaan yang mencapai status serupa.
Berdasarkan kategori penilaian, mayoritas perusahaan penerima skor 'A' memperolehnya atas kinerja mereka dalam mengatasi perubahan iklim. Jumlah perusahaan yang mendapatkan skor A untuk kategori ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian pula, jumlah perusahaan dengan skor A dalam menjaga keamanan air juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Namun, berbeda dengan kedua kategori tersebut, jumlah perusahaan yang masuk dalam 'A List' untuk kategori pengelolaan hutan justru mengalami sedikit penurunan.
Seiring dengan pengumuman hasil penilaian tahunan, CDP juga merilis penelitian yang mengungkap korelasi positif antara kinerja keberlanjutan dan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil masuk dalam 'A List' cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau kelompok sebanding mereka. Bahkan, analisis yang dilakukan oleh CDP menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam 'A List' secara rata-rata menghasilkan return saham yang lebih tinggi selama periode waktu tertentu.
Dari ribuan perusahaan yang dinilai, hanya segelintir yang berhasil meraih predikat 'Triple A', yaitu mencapai skor tertinggi dalam setiap kategori lingkungan. Perusahaan-perusahaan ini dianggap sebagai pemimpin dalam praktik keberlanjutan dan menjadi contoh bagi perusahaan lain di seluruh dunia. Secara geografis, Asia mendominasi jumlah perusahaan 'A List' untuk kategori iklim dan air, diikuti oleh Eropa dan Amerika. Sementara itu, Eropa memimpin dalam jumlah perusahaan 'A List' untuk kategori hutan, diikuti oleh Asia dan Amerika.