Airlangga Hartarto Jaring Aspirasi Pengusaha Amerika Serikat dalam Rangka Negosiasi Tarif

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, terus mengintensifkan komunikasi dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Amerika Serikat dalam upaya memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi tarif dengan pemerintah AS. Sebagai Koordinator Delegasi RI dan Tim Negosiasi Tarif, Airlangga aktif menjaring masukan, informasi, dan perspektif dari berbagai kalangan di Negeri Paman Sam.

Salah satu agenda pentingnya adalah pertemuan dengan Ambassador Ted Osius, Presiden dan CEO United States-ASEAN Business Council (US-ABC), yang berlangsung bersamaan dengan acara Round Table Discussion US-ABC. Forum ini dihadiri oleh para pemimpin perusahaan-perusahaan terkemuka AS yang tergabung dalam US-ABC, termasuk Amazon, Cisco, Cargill, Pfizer, Freeport, Boeing, dan Lockheed Martin.

Dalam pertemuan tersebut, diskusi difokuskan pada isu-isu krusial terkait penguatan hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan AS, khususnya dalam konteks dinamika geopolitik global saat ini. Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta, termasuk US-ABC, dalam mendukung kepentingan nasional Indonesia selama proses negosiasi dengan AS. Beliau menyampaikan apresiasi atas kontribusi US-ABC dan menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang kondusif bagi investasi dan kemitraan yang saling menguntungkan.

Serangkaian pertemuan ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengumpulkan informasi dan memperkaya perspektif dalam rangka memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi tarif dengan AS. Proposal yang telah disampaikan Indonesia kepada pihak AS menjadi landasan utama dalam proses negosiasi.

Selain itu, Airlangga Hartarto juga menegaskan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan serangkaian kebijakan strategis untuk meningkatkan iklim investasi dan perdagangan yang lebih terbuka dan kompetitif. Kebijakan tersebut mencakup:

  • Relaksasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), terutama di sektor Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan sektor kesehatan.
  • Fasilitasi perdagangan melalui penyederhanaan prosedur impor dan bea cukai.
  • Penguatan kebijakan neraca komoditas agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri dan perdagangan internasional.

US-ABC memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Indonesia dalam membentuk Satuan Tugas Deregulasi untuk mengoordinasikan implementasi kebijakan-kebijakan tersebut. Mereka juga menyoroti sinergi yang telah terjalin dengan baik antara US-ABC dan Indonesia dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari Amazon dan Cisco juga menegaskan komitmen mereka untuk mendukung Indonesia sebagai pusat data (data center) yang vital bagi pengembangan kecerdasan buatan (AI). Pengembangan kawasan seperti Batam dan Bintan sebagai Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) untuk pusat data dan ekonomi digital dipandang sebagai langkah penting untuk memfasilitasi investasi dari perusahaan-perusahaan IT AS.