Sinergi Kemnaker dan BKPM: Jurus Akselerasi Penciptaan 2,9 Juta Lapangan Kerja Per Tahun
Sinergi Kemnaker dan BKPM: Jurus Akselerasi Penciptaan 2,9 Juta Lapangan Kerja Per Tahun
Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah menciptakan lapangan kerja yang memadai bagi masyarakat Indonesia. Dalam upaya tersebut, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sepakat untuk menjalin kerja sama strategis. Pertemuan antara Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, pada Kamis (6/3) menghasilkan komitmen bersama untuk menciptakan hingga 2,8-2,9 juta lapangan kerja baru per tahun selama lima tahun mendatang.
Rosan Roeslani menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menarik investasi asing. Ia memaparkan bahwa investor kerap menjadikan kesiapan tenaga kerja sebagai faktor penentu dalam pengambilan keputusan investasi. "Para investor, saat membangun pabrik yang biasanya membutuhkan waktu 2-3 tahun, juga membutuhkan jaminan ketersediaan tenaga kerja terampil yang siap bekerja," ujar Rosan dalam keterangan tertulis. Realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp 1.700 triliun dan berhasil menciptakan 2,45 juta lapangan kerja. Proyeksi tersebut menunjukkan tren positif yang diharapkan dapat berkelanjutan.
Kementerian Ketenagakerjaan, melalui Menteri Yassierli, siap mendukung upaya tersebut. Kemnaker memiliki infrastruktur pelatihan yang memadai, berupa 303 Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia. BLK ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri modern. Selain itu, Kemnaker juga akan fokus pada sertifikasi kompetensi tenaga kerja melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi ini dinilai penting untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia baik di pasar domestik maupun internasional.
Kedua kementerian sepakat untuk menyusun perjanjian kerja sama teknis. Kerja sama ini akan mencakup beberapa hal penting:
- Optimalisasi Pelatihan Tenaga Kerja: Program pelatihan akan difokuskan pada peningkatan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, termasuk sektor hilirisasi yang menjadi prioritas pemerintah.
- Pemanfaatan Data untuk Kebijakan yang Lebih Tepat Sasaran: Data akan diolah dan dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan yang lebih terarah dan efektif dalam menciptakan lapangan kerja.
- Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja: Pelatihan dan sertifikasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing nasional.
- Investasi yang Lebih Inklusif: Upaya menciptakan lapangan kerja akan difokuskan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi.
Kerja sama strategis antara Kemnaker dan BKPM ini diharapkan dapat mempercepat penciptaan lapangan kerja, meningkatkan daya saing ekonomi nasional, dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sinergi kedua kementerian ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi dan revolusi industri 4.0.