Dari Sampah Jadi Rupiah: Kisah Inspiratif Kamsia, Penggerak Kebersihan Pulau Kelapa
Kisah inspiratif datang dari Kamsia, seorang warga Pulau Kelapa yang menemukan berkah tersembunyi di balik tumpukan sampah. Awalnya, keterlibatannya hanya sebatas membantu Nuryanah, ketua bank sampah di wilayahnya. Namun, siapa sangka, kegiatan sukarela ini justru membuka mata Kamsia terhadap potensi ekonomi dari barang yang seringkali dianggap tak bernilai.
Semula, Kamsia tak menyadari bahwa sampah bisa menghasilkan uang. Namun, berkat dorongan Nuryanah, ia mulai mengumpulkan sampah rumah tangga dan memungut sampah di jalanan. Setelah dua bulan, ia menjual sampah gelas plastik dan mendapatkan Rp 17.000. Meski nilainya tak seberapa, Kamsia merasa senang karena bisa membeli kebutuhan sehari-hari.
Sejak saat itu, Kamsia semakin aktif mengikuti kegiatan bank sampah dan acara yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH). Ia bahkan menawarkan diri menjadi anggota bank sampah. Selain mendapatkan pengalaman, Kamsia juga terbantu secara ekonomi. Kini, ia menjadi pengurus yang membantu mengembangkan bank sampah di Pulau Kelapa.
Nuryanah, sang ketua bank sampah, tak sendiri dalam mengembangkan inisiatif mulia ini. Ia berkolaborasi dengan Wahana Visi, sebuah organisasi yang berfokus pada perubahan berkelanjutan bagi anak-anak, keluarga, dan masyarakat. Melalui program PHINLA Fase 2 (2024-2027), Wahana Visi memberikan dukungan dalam pengelolaan bank sampah.
PHINLA, program yang didukung pemerintah Jerman, bertujuan meningkatkan mekanisme pengolahan sampah berkelanjutan berbasis komunitas. Selain Pulau Kelapa, program ini juga mendampingi bank sampah di Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, dan Pulau Untung Jawa. Di Jakarta Utara, PHINLA hadir di Kelurahan Semper Barat, Kalibaru, Cilincing, dan Marunda. Sementara di Jakarta Timur, program ini menyasar Kelurahan Rawa Bunga dan Cipinang Besar Selatan.
Pendampingan PHINLA meliputi pelatihan bagi pengurus bank sampah dan bantuan fasilitas seperti sepatu boots, sarung tangan, gerobak sampah, dan tong sampah. Dukungan ini diharapkan dapat memperlancar kegiatan bank sampah dan meningkatkan produktivitasnya. Kisah Kamsia adalah bukti bahwa dengan kemauan dan dukungan yang tepat, sampah bisa menjadi sumber penghidupan dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih.