GreenTeams Dorong Implementasi Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Menuju Net Zero Emission

Dalam momentum peringatan Hari Bumi, GreenTeams (PT Trusur Unggul Teknusa) menegaskan komitmennya untuk mendukung implementasi peta jalan dekarbonisasi industri di Indonesia. Inisiatif ini dipandang krusial dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan pemerintah.

Founder GreenTeams, Jaja Ahmad Subarja, menyatakan keyakinannya bahwa dekarbonisasi sektor industri dapat diakselerasi melalui pemanfaatan teknologi yang mampu menghasilkan data yang akurat, transparan, dan actionable. Data ini menjadi fondasi penting bagi pengambilan keputusan strategis, perencanaan pengurangan emisi, serta pemenuhan regulasi lingkungan yang semakin ketat.

Hal tersebut diungkapkan dalam forum diskusi bertajuk "Peta Jalan Dekarbonisasi Industri di Indonesia: Strategi Menuju Net Zero 2050" yang diselenggarakan bersama Ecoxyztem. Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pakar lingkungan, serta para pelaku industri yang wajib menerapkan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinyu (SISPEK).

GreenTeams menyatakan kesiapannya untuk mendampingi industri dan regulator dalam memantau kualitas udara dan emisi secara berkelanjutan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Kepala Kelompok Kerja Pengendalian Pencemaran dan Mutu (Pokja PPMU) KLHK, Noor Rachmaniah, memberikan apresiasi terhadap pemasangan Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang telah dilakukan di kawasan industri MM2100, Cikarang. Ia juga menyampaikan bahwa akan ada penambahan titik SPKUA sesuai dengan arahan Menteri LHK, dengan mempertimbangkan arah angin dan dampaknya terhadap lokasi kawasan industri.

"Pemasangan minimal dua titik SPKUA yang mengikuti arah angin up wind dan down wind, dan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap lokasi kawasan ini," ucap Noor.

Data yang dihasilkan dari pemantauan SPKUA akan ditampilkan dalam bentuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Pemantauan emisi secara berkelanjutan, termasuk pembangunan SPKUA di kawasan industri, merupakan langkah penting dalam menghasilkan data yang transparan dan akurat. Data ini krusial untuk mendukung evaluasi, akuntabilitas, serta pengambilan kebijakan yang tepat dalam upaya dekarbonisasi.

Ketua Tim Dekarbonisasi Industri Kemenperin, Sri Gadis Pari Bekti, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri yang akan segera dirilis. Roadmap ini bertujuan untuk memfasilitasi transisi yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan target keberlanjutan, dengan target pencapaian Net Zero Emission sektor industri pada tahun 2050, atau sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.

Diskusi tersebut juga menyoroti bahwa keberlanjutan telah menjadi standar baru dalam rantai pasok global. Produk yang secara teknis unggul pun dapat ditolak pasar jika dinilai memiliki jejak karbon yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, industri perlu mengelola dan mengantisipasi dampak lingkungan sejak awal proses produksi sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Pentingnya Data dalam Dekarbonisasi

Data yang akurat dan transparan memegang peranan kunci dalam keberhasilan dekarbonisasi industri. Data ini memungkinkan perusahaan untuk:

  • Mengukur dan memantau emisi gas rumah kaca (GRK) secara akurat.
  • Mengidentifikasi sumber-sumber emisi terbesar.
  • Merancang dan mengimplementasikan strategi pengurangan emisi yang efektif.
  • Melacak kemajuan dalam mencapai target dekarbonisasi.
  • Memenuhi persyaratan regulasi lingkungan.
  • Meningkatkan kinerja lingkungan secara keseluruhan.

Selain itu, data yang transparan juga memungkinkan pemangku kepentingan eksternal, seperti investor, pelanggan, dan masyarakat umum, untuk memantau kinerja lingkungan perusahaan dan menuntut akuntabilitas.

Teknologi Sebagai Enabler

Teknologi memainkan peran penting dalam menghasilkan data yang akurat dan transparan untuk dekarbonisasi industri. Berbagai teknologi yang dapat digunakan antara lain:

  • Sensor dan perangkat pemantauan emisi.
  • Sistem informasi manajemen lingkungan (SIML).
  • Analitik data dan kecerdasan buatan (AI).
  • Blockchain.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan dapat mengotomatiskan pengumpulan data, meningkatkan akurasi data, dan mempermudah analisis data. Hal ini akan membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam upaya dekarbonisasi.

GreenTeams, dengan keahliannya dalam teknologi pemantauan lingkungan, siap membantu industri dan regulator dalam mengimplementasikan solusi teknologi yang inovatif untuk mendukung dekarbonisasi industri.