JIDS Ungkap Rincian Biaya Pelatihan Sopir Bus ke Jepang Melalui Program SSW
Impian untuk bekerja sebagai sopir bus di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW) kini semakin terbuka. Japan Indonesia Driving School (JIDS), sebagai salah satu Lembaga Pelatihan Kerja Sending Organization (LPK-SO), memberikan gambaran jelas mengenai biaya yang diperlukan untuk mewujudkan impian tersebut.
Direktur JIDS, Bowo Kristianto, menjelaskan bahwa total biaya yang dibutuhkan calon pekerja hingga keberangkatan ke Jepang mencapai sekitar Rp 35 juta. Angka ini selaras dengan regulasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terkait LPK-SO. Biaya tersebut mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari pelatihan mengemudi intensif, pelatihan bahasa Jepang hingga mencapai standar JFT A2 atau JLPT N3, akomodasi berupa asrama, hingga biaya makan sehari-hari.
Bowo menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan sistem pembayaran yang lebih fleksibel, yang memungkinkan calon pekerja untuk membayar setelah mereka mulai bekerja di Jepang. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban finansial di awal masa persiapan.
Analis Kebijakan Ahli Muda Kemnaker, Buchari, sebelumnya juga menyampaikan bahwa biaya yang dikenakan LPK-SO untuk program kerja ke Jepang berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 35 juta. Hal ini menunjukkan bahwa biaya yang ditetapkan JIDS masih dalam batas yang wajar.
Menariknya, perusahaan-perusahaan bus di Jepang yang bermitra dengan JIDS memberikan dukungan finansial kepada calon pekerja selama masa pelatihan. Bantuan dana sebesar Rp 5 juta per bulan diberikan untuk meringankan beban hidup, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga.
"Perusahaan juga mengerti karena rata-rata (calon pekerjanya) usianya ada yang 30 atau 40, punya keluarga, punya anak. Artinya memang benar-benar perusahaan ini mempersiapkan sumber dayanya," ungkap Bowo.
Setelah menyelesaikan pelatihan dan dinyatakan lolos seleksi, para pekerja akan ditempatkan sebagai sopir bus perkotaan atau transportasi umum di berbagai kota di Jepang. Setelah satu tahun bekerja, kinerja mereka akan dievaluasi untuk menentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk menjadi sopir bus pariwisata.
Saat ini, JIDS bermitra dengan empat perusahaan otobus terkemuka di Jepang, yaitu Osaka Bus, Tokyu Bus, Meitetsu Bus, dan Fuji Kyu Bus. Penempatan kerja akan disesuaikan dengan perusahaan yang merekrut. Misalnya, pekerja yang diterima di Tokyu Bus akan ditempatkan di wilayah Tokyo dan Kanagawa, sementara mereka yang diterima di Meitetsu Bus akan bekerja di Nagoya. Osaka Bus akan menempatkan pekerjanya di Osaka, dan Fuji Kyu Bus di daerah Yamanashi.
JIDS yang berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah, berencana mengirimkan 35 tenaga kerja SSW sopir bus pada Juli-Agustus 2025. Program ini diharapkan dapat membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor transportasi Jepang.
Berikut adalah rincian yang termasuk dalam biaya pelatihan:
- Pelatihan berkendara intensif
- Pelatihan bahasa Jepang (hingga standar JFT A2/JLPT N3)
- Akomodasi asrama
- Biaya makan
- Sertifikasi