Wabah DBD Mengkhawatirkan, Dua Warga Penjaringan Terinfeksi, Satu Kritis di ICU
Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menghantui warga Jakarta Utara. Dua orang warga yang tinggal dalam satu Rukun Tetangga (RT) di Jalan Bandengan Utara, RT 06, RW 16, Kelurahan Penjaringan, dilaporkan terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Ketua RT setempat, Ahmad Kamal, mengungkapkan bahwa kedua warganya saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Duta Indah yang terletak di kawasan Teluk Gong. Salah satu pasien adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang lainnya adalah seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Benar, ada dua warga saya yang positif DBD dan sedang dirawat di rumah sakit," ujar Ahmad Kamal saat dikonfirmasi awak media.
Menurut penuturan Ahmad, awalnya sang pelajar SMP terlebih dahulu dirawat di rumah sakit. Selang dua hari kemudian, pemuda yang baru lulus SMA tersebut juga menyusul dirawat karena mengalami gejala serupa. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apakah kedua warga tersebut terinfeksi DBD di lingkungan tempat tinggal mereka atau di lokasi lain.
Kondisi pelajar SMP yang terinfeksi DBD dilaporkan cukup memprihatinkan. Saat ini, ia sedang menjalani perawatan intensif di ruang ICU (Intensive Care Unit) karena kondisinya yang kritis. Sementara itu, pasien pria yang baru lulus SMA masih dalam tahap perawatan.
"Kondisi pelajar SMP masih naik turun dan belum bisa dijenguk. Dia berada di ruang ICU. Sementara yang laki-laki sedang dalam perawatan biasa," jelas Ahmad.
Menanggapi situasi ini, Ahmad Kamal telah melaporkan kasus DBD yang menimpa warganya kepada pihak kelurahan. Ia juga telah mengajukan permohonan agar segera dilakukan fogging atau pengasapan di lingkungan RT-nya untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Namun, permohonannya tersebut belum dapat dipenuhi dengan alasan pihak kelurahan masih memprioritaskan wilayah lain di Kecamatan Penjaringan yang memiliki kasus serupa, bahkan hingga menyebabkan korban jiwa.
Akibatnya, Ahmad Kamal berencana untuk melakukan fogging secara mandiri demi melindungi warganya dari ancaman DBD.
"Saya sudah meminta fogging, tapi mereka belum bisa melakukan di wilayah kami karena fokus di wilayah lain yang kasusnya lebih parah. Karena itu, saya berencana melakukan fogging mandiri," pungkasnya.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan DBD yang bisa dilakukan:
- Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air.
- Mendaur Ulang: Memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
- Memantau: Memantau jentik nyamuk di lingkungan sekitar.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan kelambu saat tidur, memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta menggunakan lotion anti nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.