Indeks Integritas Pendidikan Nasional Alami Penurunan, Kemendikdasmen Siapkan Strategi Penguatan Nilai
Kabar kurang menggembirakan datang dari dunia pendidikan Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja meluncurkan Indeks Integritas Pendidikan (IPI) tahun 2024, yang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Skor IPI Nasional tahun ini berada di angka 69,50, sebuah angka yang menempatkan integritas pendidikan Indonesia pada level "korektif". Penurunan ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan skor IPI tahun 2023 yang mencapai 73,7.
Peluncuran IPI Pendidikan 2024 ini dirangkaikan dengan acara Penandatanganan Komitmen Bersama Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi, yang diselenggarakan secara hybrid di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, pada hari Kamis, 24 April 2025. Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 ini menjadi cerminan kondisi integritas di dunia pendidikan, yang diukur dari tiga aspek utama: karakter, ekosistem, dan tata kelola.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menekankan bahwa IPI bukanlah sekadar angka statistik. Menurutnya, jika hasil ini diabaikan, dampaknya bisa sangat buruk. SPI Pendidikan, lanjutnya, menjadi cermin kejujuran dan pengingat bahwa upaya membangun benteng antikorupsi di dunia pendidikan tidak bisa ditunda-tunda.
SPI Pendidikan 2024 melibatkan partisipasi dari 36.888 satuan pendidikan yang tersebar di 507 kabupaten/kota dari 38 provinsi di seluruh Indonesia. Lebih dari 449.000 responden turut serta dalam survei ini, termasuk siswa/mahasiswa, orang tua, tenaga pendidik, dan kepala satuan pendidikan. Survei ini berfokus pada tiga dimensi utama:
- Karakter peserta didik
- Ekosistem pendidikan
- Tata kelola pendidikan
Setyo Budiyanto juga menyoroti pentingnya menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini, dengan harapan agar perilaku koruptif tidak diwariskan kepada generasi penerus bangsa. Ia mengingatkan bahwa Indonesia akan memasuki era Indonesia Emas 2045, dengan cita-cita menjadi negara yang berdaulat, maju, merdeka, modern, dan mampu mengatasi berbagai permasalahan di semua sektor. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk karakter antikorupsi.
Deputi Bidang Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menambahkan bahwa hasil SPI Pendidikan 2024 akan menjadi bahan evaluasi yang berharga untuk mengukur efektivitas pendidikan antikorupsi di Indonesia. Wawan berharap bahwa SPI Pendidikan dapat menghasilkan peserta didik yang berintegritas dan sistem pendidikan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memberikan respons terhadap hasil IPI Pendidikan 2024 ini. Ia menyatakan bahwa kementeriannya akan berupaya memperkuat pendidikan nilai sebagai bagian dari proses membangun budaya dan peradaban bangsa. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam mulai tahun ajaran 2025-2026. Pendekatan ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami konsep secara kognitif, tetapi juga menemukan makna dan menjadikan nilai-nilai utama sebagai landasan pembentukan kepribadian.
Abdul Mu'ti juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengupayakan penekanan pada budaya jujur, bersih, dan antikorupsi. Upaya ini akan dilakukan melalui empat pilar pendidikan: pendidikan di sekolah, di keluarga, di masyarakat, dan melalui dukungan media massa. Dengan strategi ini, diharapkan integritas dalam dunia pendidikan dapat ditingkatkan dan menghasilkan generasi penerus yang berkarakter dan bebas dari korupsi.