Eskalasi Konflik Gaza: Serangan Udara Israel Meningkat, Puluhan Warga Sipil Tewas

Jalur Gaza kembali menjadi saksi bisu peningkatan eskalasi konflik antara Israel dan Hamas. Serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 55 warga Palestina, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya operasi militer yang lebih besar di wilayah tersebut. Peringatan keras ini disampaikan oleh petinggi militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, yang menegaskan bahwa tindakan lebih lanjut akan diambil jika upaya pembebasan sandera tidak membuahkan hasil dalam waktu dekat.

Serangan yang kembali dilancarkan sejak 18 Maret lalu ini menandai berakhirnya jeda kemanusiaan selama dua bulan yang sempat memberikan harapan bagi meredanya ketegangan. Gempuran udara terbaru difokuskan di berbagai wilayah Gaza, dengan laporan yang menyebutkan bahwa sebuah keluarga beranggotakan enam orang tewas akibat serangan yang menghantam rumah mereka di Gaza City bagian utara. Insiden tragis ini menambah daftar panjang korban sipil yang terus bertambah akibat konflik yang berkepanjangan.

Selain itu, serangan udara juga dilaporkan menghantam sebuah bangunan bekas kantor polisi di Jabalia, menyebabkan sedikitnya sembilan orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka. Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan pusat komando dan kendali Hamas. Di wilayah yang sama, tim penyelamat menemukan 12 jenazah di reruntuhan rumah keluarga Hajj Ali yang hancur akibat serangan udara. Petugas medis dan badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa total 28 orang tewas dalam serangkaian serangan di berbagai wilayah Gaza.

Menjelang serangan udara tersebut, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah utara Beit Hanoun dan Sheikh Zayed. Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menjelaskan bahwa operasi intensif dilakukan di daerah tersebut karena aktivitas teroris yang sedang berlangsung dan tembakan penembak jitu terhadap pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel).

Situasi di Jalur Gaza semakin memprihatinkan dengan meningkatnya jumlah korban sipil dan ancaman eskalasi konflik yang lebih besar. Komunitas internasional terus menyerukan diakhirinya kekerasan dan dimulainya kembali perundingan damai untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.