Waspada Trombosis Vena Dalam: Hindari Kebiasaan Menyilangkan Kaki Saat Terbang
Perjalanan udara jarak jauh seringkali menuntut penumpang untuk duduk dalam waktu yang lama. Mencari posisi duduk yang nyaman menjadi prioritas, namun tanpa disadari, beberapa kebiasaan dapat memicu masalah kesehatan. Salah satu kebiasaan yang sebaiknya dihindari adalah menyilangkan kaki.
Para ahli kesehatan menekankan bahwa menyilangkan kaki, terutama saat penerbangan panjang, dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis vena dalam (DVT). DVT adalah kondisi serius di mana gumpalan darah terbentuk di dalam vena dalam, umumnya di kaki. Gumpalan ini dapat menghambat aliran darah dan, dalam kasus yang parah, dapat lepas dan bergerak ke paru-paru, menyebabkan emboli paru yang berpotensi fatal.
Mengapa Menyilangkan Kaki Berbahaya?
Menyilangkan kaki dapat menekan pembuluh darah di kaki, menghambat aliran darah yang lancar. Kondisi ini dapat memicu pembentukan gumpalan darah, terutama pada orang yang memiliki faktor risiko lain seperti usia lanjut, obesitas, kehamilan, atau riwayat DVT sebelumnya.
Nadya Durrant, seorang pakar perjalanan dari One Traveller, menyarankan untuk menghindari menyilangkan kaki selama penerbangan. Ia merekomendasikan untuk meregangkan kaki dengan sedikit menekuk lutut untuk menjaga sirkulasi darah yang baik dan mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah. Penggunaan kaus kaki kompresi juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi dan mengurangi pembengkakan pada kaki.
Mengenali Gejala DVT
Penting untuk mengenali gejala DVT agar dapat segera mencari pertolongan medis. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Nyeri dan berdenyut pada salah satu kaki, terutama di betis atau paha, yang terasa saat berjalan atau berdiri.
- Pembengkakan pada salah satu atau kedua kaki.
- Kulit terasa hangat di sekitar area yang nyeri.
- Kulit memerah atau gelap di sekitar area yang nyeri.
- Pembuluh darah membengkak dan terasa keras atau sakit saat disentuh.
Faktor Risiko DVT
Selain kebiasaan menyilangkan kaki, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya DVT:
- Usia di atas 60 tahun.
- Kurang bergerak dalam waktu lama, seperti saat penerbangan panjang atau perawatan di tempat tidur.
- Cedera atau pembedahan pada pembuluh darah.
- Kehamilan dan periode setelah melahirkan.
- Penggunaan pil KB atau terapi sulih hormon.
- Obesitas.
- Merokok.
- Penyakit dan kondisi kesehatan tertentu, seperti kanker, gagal jantung, dan penyakit radang usus.
- Riwayat DVT atau emboli paru pribadi atau keluarga.
Tips Mencegah DVT Saat Terbang
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah DVT saat melakukan perjalanan udara:
- Hindari duduk diam dalam waktu lama dan jangan menyilangkan kaki.
- Bangun dan bergeraklah setiap jam atau lebih. Berjalan di lorong pesawat atau melakukan peregangan ringan dapat membantu.
- Gunakan kaus kaki kompresi yang elastis setinggi lutut untuk membantu sirkulasi darah.
- Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
- Minumlah air yang cukup untuk menjaga hidrasi.
- Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol.
Dengan memahami risiko dan faktor-faktor yang terkait dengan DVT, penumpang pesawat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama penerbangan. Prioritaskan kesehatan dengan menghindari kebiasaan menyilangkan kaki dan menerapkan tips pencegahan lainnya.