Misteri Penembakan Wanita di Jakarta Barat Terungkap: Bukan Begal, Melainkan Kelalaian dan Laporan Palsu
Kasus penembakan seorang wanita berinisial R di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, yang semula diduga sebagai aksi begal, ternyata menyimpan fakta yang berbeda. Polda Metro Jaya mengungkap bahwa insiden tersebut bukanlah tindak kejahatan jalanan, melainkan akibat kelalaian seorang pria berinisial RP.
RP, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa insiden bermula dari sebuah acara hajatan di mana ia terlibat cekcok dengan seorang temannya. Setelah meninggalkan acara, RP tanpa sengaja menembakkan senjatanya sendiri saat hendak menyimpannya di pinggang. Peluru tersebut mengenai pahanya dan menembus hingga mengenai pinggang R yang saat itu sedang bersamanya.
Berikut adalah kronologi kejadian:
- Awal Mula Perselisihan: RP terlibat cekcok dengan temannya, Alay, saat menghadiri acara hajatan.
- Pindah Lokasi: RP, Alay, dan teman-teman mereka memutuskan untuk pindah lokasi.
- Cekcok Berlanjut: Di lokasi baru, RP dan Alay kembali berselisih, namun berhasil dilerai.
- Penjemputan: RP menghubungi R untuk menjemputnya.
- Insiden Penembakan: Saat hendak menyimpan senjata api, RP tidak sengaja menembak dirinya sendiri, dan peluru mengenai R.
- Upaya Pertolongan Medis yang Gagal: RP berusaha mencari pertolongan medis namun ditolak oleh beberapa klinik dan rumah sakit.
- Laporan Palsu: R dibawa ke RSUD Tangerang, namun pihak rumah sakit meminta laporan polisi. AAM membuat laporan palsu mengenai kasus pembegalan, berharap agar R segera mendapatkan penanganan medis.
Setelah kejadian, RP menghubungi Alfian alias Arab untuk menjual senjata api miliknya. Alfian kemudian berencana menjual senjata tersebut kepada D, pemilik awal senjata yang sebelumnya dibeli RP seharga Rp 30 juta. Kini, RP, Alfian, dan D telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Motif di balik laporan palsu yang dibuat oleh AAM adalah untuk mempercepat proses penanganan medis terhadap R di RSUD Tangerang. Awalnya, R melaporkan bahwa dirinya menjadi korban begal saat melintas di Jalan Pangeran Tubagus Angke. Ia mengaku mendengar suara ledakan dan merasakan perih di pinggulnya. Setelah diperiksa, ditemukan luka tembak dan proyektil di pinggul sebelah kanan R.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan senjata api dan konsekuensi hukum dari membuat laporan palsu kepada pihak berwajib.