Raksasa teknologi Amazon Web Services (AWS) menyatakan komitmennya untuk melanjutkan investasi di Indonesia senilai 5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 84,3 triliun. Penegasan ini muncul di tengah kekhawatiran global terkait potensi dampak kebijakan tarif impor yang digagas oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan hal ini setelah melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan Amazon Group.

Pemerintah Indonesia sendiri tengah berupaya melakukan negosiasi terkait tarif impor yang dikenakan oleh AS. Menko Airlangga Hartarto memimpin langsung delegasi Indonesia dalam upaya tersebut. Di sela-sela agenda negosiasi, Menko Airlangga menyempatkan diri untuk bertemu dengan para petinggi Amazon Group guna membahas kelanjutan investasi perusahaan di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Amazon menegaskan kembali komitmen investasi mereka di Indonesia. Investasi ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur digital di Indonesia serta mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor teknologi. Pemerintah Indonesia juga mendorong Amazon untuk turut serta dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital dan kecerdasan buatan (AI) di tanah air. Amazon menyatakan kesediaannya untuk berkontribusi dalam upaya-upaya tersebut.

"Saya menyambut baik komitmen dari Amazon Web Services (AWS) yang akan meneruskan investasi mereka di Indonesia," ujar Menko Airlangga melalui akun Instagram pribadinya, @airlanggahartarto_official. Selain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pertemuannya dengan pihak Amazon juga membahas potensi investasi di bidang cloud data computing, peningkatan kapasitas SDM dan perusahaan lokal di bidang digital, serta standar keamanan siber nasional.

Investasi Amazon ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Selain itu, kehadiran AWS juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi perusahaan-perusahaan teknologi global seperti Amazon.