Kubah Hijau Masjid Nabawi: Simbol Keagungan di Atas Pusara Rasulullah
Masjid Nabawi, salah satu tempat paling suci dalam agama Islam, memancarkan keindahan arsitektur yang memukau. Di antara kemegahan masjid ini, terdapat sebuah kubah yang langsung menarik perhatian: Kubah Hijau. Kubah ini bukan sekadar elemen dekoratif, melainkan penanda lokasi yang sangat istimewa, yaitu makam Nabi Muhammad SAW.
Sejarah mencatat, Kubah Hijau mengalami beberapa kali perubahan warna dan bentuk sejak pertama kali dibangun. Awalnya, kubah ini tidak berwarna hijau, melainkan memiliki warna yang berbeda-beda sesuai dengan periode kekuasaan yang berkuasa. Warna hijau baru ditetapkan sebagai warna permanen pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II dari Kekaisaran Ottoman pada abad ke-19. Pemilihan warna hijau bukan tanpa alasan. Dalam tradisi Islam, warna hijau memiliki makna yang mendalam, melambangkan kesuburan, kedamaian, dan surga. Dengan demikian, Kubah Hijau tidak hanya menjadi penanda visual, tetapi juga simbol spiritual yang kuat.
Keberadaan makam Rasulullah SAW di bawah Kubah Hijau menjadikannya pusat perhatian bagi jutaan umat Muslim yang datang berziarah ke Masjid Nabawi setiap tahunnya. Para peziarah dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong datang untuk berdoa dan mengenang sosok Nabi Muhammad SAW di dekat makamnya. Suasana khusyuk dan penuh penghormatan selalu terasa di sekitar Kubah Hijau, mencerminkan kecintaan dan kerinduan umat Muslim kepada Nabi mereka.
Kubah Hijau Masjid Nabawi bukan hanya sekadar struktur arsitektur. Ia adalah simbol yang kaya akan makna sejarah, spiritualitas, dan cinta umat Muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Keberadaannya menjadi pengingat akan ajaran-ajaran luhur yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan menjadi inspirasi bagi umat Muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan dan mengikuti jejak beliau.