Niantic Lakukan Perampingan Usai Akuisisi, Puluhan Karyawan Terdampak

Pasca akuisisi oleh pengembang game Monopoly Go, Scopely, Niantic, perusahaan di balik fenomena global Pokemon Go, mengumumkan perampingan organisasi yang berimbas pada puluhan karyawannya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan untuk memfokuskan diri pada pengembangan bisnis AI geospasial.

John Hanke, CEO Niantic, menyampaikan bahwa keputusan sulit ini diambil untuk memastikan perusahaan dapat beroperasi lebih efektif sebagai sebuah startup. Ia menegaskan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) ini tidak mencerminkan kinerja individu karyawan dan menyadari dampak signifikan yang ditimbulkan pada kehidupan mereka. Karyawan yang terdampak PHK akan secara resmi meninggalkan perusahaan pada 20 Mei 2025.

Akuisisi oleh Scopely senilai USD 3,5 miliar atau setara dengan Rp 59 triliun, mengalihkan kepemilikan Pokemon Go, Monster Hunter Now, dan Pikmin Bloom ke tangan pengembang Monopoly Go. Niantic Spatial, nama baru perusahaan pasca akuisisi, akan memusatkan perhatiannya pada pengembangan bisnis AI geospasial. Perusahaan telah menerima investasi sebesar USD 250 juta, dengan USD 50 juta dari Scopely dan USD 200 juta dari keuangan Niantic sendiri.

Sebelumnya, Niantic telah memberikan peringatan kepada karyawan terkait potensi PHK selama proses akuisisi berlangsung. Langkah perampingan ini terutama menyasar staf yang terlibat dalam proyek-proyek selain game utama perusahaan.

Hanke menjelaskan bahwa perusahaan berada di tengah perubahan besar dalam teknologi, terutama dengan pesatnya perkembangan AI. Ia menekankan perlunya peta baru yang dapat dipahami oleh mesin, untuk mendukung berbagai aplikasi seperti kacamata pintar dan robot humanoid. Dengan demikian, mesin dapat memahami dan menavigasi dunia fisik dengan lebih baik.

Daftar game yang dimiliki oleh Niantic:

  • Pokemon Go
  • Monster Hunter Now
  • Pikmin Bloom

Niantic Spatial, dengan fokus barunya pada AI geospasial, berupaya memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan peta yang dapat dimengerti oleh mesin. Peta jenis ini akan mendukung perkembangan teknologi di masa depan, mulai dari kacamata pintar hingga robot humanoid.