Riau Gelar Jambore Karhutla Nasional Pertama: Upaya Kolaboratif Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Provinsi Riau menjadi tuan rumah Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tingkat nasional pertama di Indonesia. Acara yang berlangsung di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak, menandai langkah proaktif pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan berbagai pemangku kepentingan dalam menanggulangi bencana karhutla.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi generasi muda mengenai bahaya kebakaran hutan dan kabut asap. Jambore Karhutla melibatkan 530 peserta yang terdiri dari pelajar SMA, mahasiswa, relawan penanggulangan api Mandala Agni dari 12 kota/kabupaten di Riau.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi membuka Jambore Karhutla pada siang hari. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk perwakilan dari Menkopolkam, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Kepala BNPB RI, Gubernur Riau Abdul Wahid, serta sejumlah wali kota, bupati, dan unsur Forkopimda.

Rangkaian kegiatan Jambore Karhutla meliputi:

  • Talk show: Menghadirkan pemerhati lingkungan dan aktivis untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkait karhutla.
  • Simulasi penanganan kebakaran: Peserta akan mengikuti simulasi untuk meningkatkan keterampilan dalam memadamkan api.
  • Api unggun: Kegiatan kebersamaan untuk mempererat tali silaturahmi antar peserta.
  • Fun games: Permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya karhutla dengan cara yang menyenangkan.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menjelaskan bahwa Jambore Karhutla 2025 merupakan implementasi dari konsep Green Policing. Green Policing adalah pendekatan kepolisian yang mengintegrasikan kelestarian lingkungan hidup ke dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan demikian, Jambore Karhutla diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Indonesia.