Psikolog Soroti Kasus Pencabulan Anak di Mojokerto: Orang Tua Abai Terhadap Keamanan Anak

Kasus pencabulan anak di bawah umur yang terjadi di Mojokerto, Jawa Timur, menggugah keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan. Seorang pria berinisial EY (50), yang dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat, diduga melakukan tindakan asusila terhadap seorang anak perempuan berusia 13 tahun. Tindakan tersebut dilakukan saat ritual doa bersama di dalam kamar, dengan izin dari ibu korban.

Psikolog Karolin Rista dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, menyatakan keprihatinannya terhadap kasus ini. Ia menyoroti peran penting orang tua sebagai benteng utama perlindungan anak. Menurutnya, sangat disayangkan ketika fungsi perlindungan ini tidak dijalankan dengan semestinya.

"Orang tua seharusnya menjadi garda terdepan dalam melindungi anak-anak mereka. Sangat memprihatinkan ketika kita melihat orang tua justru membiarkan anak mereka berada dalam situasi yang berpotensi membahayakan," ujar Karolin.

Karolin juga menyoroti kecenderungan masyarakat untuk mengagungkan tokoh masyarakat secara berlebihan. Dalam kasus ini, orang tua korban diduga kehilangan kewaspadaan karena terlalu mengidolakan pelaku yang dianggap sebagai tokoh agama. Hal ini, menurutnya, dapat mengaburkan akal sehat dan kewaspadaan dasar, termasuk naluri seorang ibu.

"Kita patut menghormati tokoh agama atau tokoh masyarakat, tetapi jangan sampai berlebihan. Hormat yang berlebihan dapat menghilangkan kewaspadaan dan akal sehat, sehingga kita tidak bisa lagi melihat potensi bahaya yang mengintai anak-anak kita," tegasnya.

Karolin menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk bersikap bijak dalam menilai dan menempatkan seseorang sesuai dengan porsinya. Dengan demikian, kita dapat tetap objektif dalam melihat perlakuan orang lain, tanpa terpengaruh oleh status atau kedudukan yang bersangkutan.

"Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam melindungi anak-anak kita dari segala bentuk kejahatan," pungkas Karolin.

Psikolog tersebut juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh tokoh-tokoh yang dianggap memiliki kekuatan spiritual atau kelebihan tertentu. Ia mengingatkan bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, memiliki potensi untuk melakukan kejahatan.

  • Pentingnya Kewaspadaan Orang Tua

    Orang tua harus selalu waspada terhadap potensi bahaya yang mengintai anak-anak mereka. Jangan mudah percaya kepada orang lain, meskipun orang tersebut dikenal sebagai tokoh agama atau tokoh masyarakat. * Menjaga Komunikasi dengan Anak

    Bangunlah komunikasi yang terbuka dengan anak-anak Anda. Dengarkan keluh kesah mereka dan berikan mereka pemahaman tentang bahaya-bahaya yang mungkin mereka hadapi. * Edukasi Seksualitas

    Berikan edukasi seksualitas yang benar kepada anak-anak Anda. Ajarkan mereka tentang bagian-bagian tubuh yang pribadi dan bagaimana cara melindungi diri dari pelecehan seksual.

Karolin berharap, kasus pencabulan anak di Mojokerto ini dapat menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk lebih peduli dan waspada terhadap perlindungan anak. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.