Polemik Study Tour SMK di Bekasi Berujung Pemanggilan Kepala Sekolah oleh KCD Pendidikan

Kontroversi Study Tour Berbiaya Tinggi: Kepala SMK di Bekasi Diminta Klarifikasi

Bekasi, Jawa Barat – Rencana study tour sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah keluhan seorang wali murid terkait biaya yang dianggap memberatkan sampai ke telinga pemerintah provinsi. Kepala SMK Karya Pembaharuan, Ahmad Tetuko Taqiyudin, pada hari Jumat (25/4/2025), dipanggil oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Jawa Barat untuk memberikan klarifikasi terkait rencana kegiatan tersebut.

Kasus ini bermula dari aduan seorang ibu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai biaya study tour ke Bali yang diperkirakan mencapai Rp 5 hingga 6 juta per siswa. Aduan tersebut disampaikan langsung kepada gubernur saat kunjungan kerja di Kabupaten Bekasi dan videonya kemudian diunggah di akun Instagram pribadi Dedi Mulyadi.

Ibu tersebut mengungkapkan bahwa selain SPP bulanan sebesar Rp 150.000, orang tua siswa juga diwajibkan membayar iuran selama tiga tahun sebesar Rp 150.000 per bulan sebagai persiapan study tour. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan ke Bali tersebut dinilai sangat memberatkan.

Gubernur Dedi Mulyadi merespon cepat keluhan tersebut dengan meminta pihak sekolah untuk membatalkan rencana study tour tersebut. Beliau juga menegaskan bahwa kewenangan izin operasional sekolah swasta berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan tidak segan-segan akan memberikan sanksi jika pihak sekolah tetap memaksa melaksanakan kegiatan tersebut.

Sementara itu, seorang siswa SMK Karya Pembaharuan yang ditemui di sekolah membantah informasi mengenai biaya study tour yang mencapai Rp 5-6 juta. Menurutnya, biaya yang sebenarnya adalah sekitar Rp 3 juta. Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Mujahidin ini, tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, terlihat dari berlangsungnya uji kompetensi keahlian saat tim media melakukan penelusuran.

Kasus ini memicu perdebatan tentang manfaat dan urgensi study tour, terutama bagi siswa SMK. Di satu sisi, kegiatan ini dianggap dapat memberikan pengalaman belajar di luar kelas dan memperluas wawasan siswa. Namun, di sisi lain, biaya yang tinggi seringkali menjadi kendala bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Pemanggilan kepala sekolah oleh KCD Pendidikan diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana study tour tersebut, termasuk rincian biaya, tujuan, dan manfaatnya bagi siswa. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga diharapkan dapat memberikan solusi yang adil bagi semua pihak, sehingga kegiatan study tour tetap dapat dilaksanakan tanpa memberatkan orang tua siswa.

Rincian Keluhan Wali Murid:

  • Iuran Rutin: Orang tua siswa membayar iuran bulanan selama tiga tahun sebesar Rp 150.000 selain SPP.
  • Estimasi Biaya: Total biaya study tour ke Bali diperkirakan mencapai Rp 5.000.000 - Rp 6.000.000.
  • Keberatan: Wali murid merasa keberatan dengan biaya yang dianggap terlalu tinggi dan memberatkan.