Pelanggaran Tata Ruang dan Alih Fungsi Lahan Picu Pembongkaran Wisata Hibisc Fantasy di Puncak

Pelanggaran Tata Ruang dan Alih Fungsi Lahan Picu Pembongkaran Wisata Hibisc Fantasy di Puncak

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah memerintahkan pembongkaran objek wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak, Bogor. Keputusan ini diambil menyusul temuan pelanggaran serius terkait alih fungsi lahan dan penyimpangan izin usaha. Pembangunan Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, telah melampaui batas izin yang telah diberikan. Meskipun memiliki izin pengelolaan lahan seluas 4.800 meter persegi, kawasan rekreasi tersebut telah berkembang pesat hingga mencapai 15.000 meter persegi, menunjukkan adanya penyimpangan yang signifikan dari ketentuan yang berlaku.

Perubahan Tata Ruang dan Dampak Lingkungan:

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, turut menyoroti permasalahan ini dengan menjelaskan bahwa lokasi Hibisc Fantasy berada di area hulu Sungai Ciliwung yang sangat krusial. Kawasan ini, seluas 15.000 hektare pada tahun 2010, seharusnya diperuntukkan sebagai kawasan lindung, taman nasional, hutan produksi, dan badan air. Namun, terjadi perubahan tata ruang yang signifikan pada tahun 2022, di mana hampir 8.000 hektare lahan berubah fungsi menjadi kawasan pertanian, mengakibatkan pembangunan yang semakin meluas, termasuk permukiman. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait dampak lingkungan dan potensi bencana alam, terutama banjir.

Hanif Faisol menambahkan bahwa pembangunan yang tidak terkendali, termasuk pemanfaatan badan sungai untuk fasilitas rekreasi, merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap bencana banjir yang terjadi pada tanggal 2 Maret. Hibisc Fantasy, yang terletak di tengah kawasan hulu sungai, berada di area resapan air yang sangat vital dan keberadaannya semakin memperparah risiko banjir. Kondisi ini menunjukan kegagalan dalam pengawasan dan penegakan aturan tata ruang yang mengakibatkan kerugian lingkungan dan ancaman keselamatan masyarakat.

Bukti Perubahan Lahan Berdasarkan Citra Satelit:

Pengamatan citra satelit Google Earth menunjukkan perubahan signifikan di kawasan Hibisc Fantasy dari waktu ke waktu. Pada tahun 2010, kawasan tersebut masih berupa lahan hijau. Perubahan mulai terlihat pada tahun 2018, dengan sebagian wilayah yang mulai gundul. Pada Juli 2023, citra satelit menunjukkan adanya aktivitas pembangunan yang intensif, dengan alat berat yang beroperasi di lokasi. Kawasan hijau telah berubah menjadi gundukan tanah, menunjukkan proses perubahan lahan yang agresif. Hibisc Fantasy resmi beroperasi sebagai objek wisata pada 11 Desember 2024.

Kesimpulannya, pembongkaran Hibisc Fantasy merupakan langkah tegas untuk menegakkan aturan tata ruang dan melindungi lingkungan. Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pembangunan di kawasan sensitif dan perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem perizinan dan penegakan hukum lingkungan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antar instansi terkait untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan mengurangi risiko bencana alam.