Batam Pimpin Transformasi Manufaktur: Industri Komputer dan Komunikasi Adopsi Smart Factory Berbasis AI
Batam Pacu Revolusi Industri dengan Smart Factory Berbasis AI
Batam, Kepulauan Riau, kini menjadi pusat perhatian dalam transformasi industri manufaktur di Indonesia. Industri perakitan komputer dan komunikasi di wilayah ini mulai mengadopsi konsep smart factory yang canggih, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas 5G untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
PT Pegatron Technology Indonesia, anak perusahaan teknologi terkemuka asal Taiwan, menjadi salah satu pionir dalam penerapan teknologi ini. Bekerja sama dengan Telkomsel, Pegatron mengintegrasikan solusi 5G Private Network Standalone (SA) untuk memastikan konektivitas yang stabil dan berkecepatan tinggi di seluruh lini produksi. Lebih dari 1.200 kartu SIM disediakan Telkomsel untuk mendukung operasional perangkat IoT yang menjadi tulang punggung sistem manufaktur cerdas ini.
Gary Cheng, CEO Pegatron Corporation, menegaskan bahwa kolaborasi dengan Telkomsel adalah fondasi krusial dalam mewujudkan smart factory yang adaptif, terhubung, dan efisien. Investasi pada teknologi canggih ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri teknologi tinggi di Indonesia, serta meningkatkan efisiensi biaya dan meminimalisir potensi kesalahan dalam proses produksi. Pemanfaatan AI secara berkelanjutan diharapkan dapat menekan biaya operasional, mengingat penggunaan tenaga manusia secara intensif dinilai lebih rentan terhadap kesalahan dan inefisiensi.
Inisiatif ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi industri manufaktur. Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa sektor manufaktur memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional, mencapai 18,98 persen pada 2024, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 5,2 persen pada 2025. Program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah juga menjadi pendorong utama transformasi industri berbasis nilai tambah dan teknologi.
Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, menyambut baik kolaborasi antara Pegatron dan Telkomsel. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kemitraan serupa di seluruh sektor industri, guna memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini demi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Penerapan smart factory diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi, dan mempercepat transfer teknologi.
Manfaat Penerapan Smart Factory
Penerapan konsep smart factory di Batam membawa sejumlah manfaat signifikan, di antaranya:
- Peningkatan Efisiensi: Otomatisasi proses produksi dengan bantuan AI dan konektivitas 5G meminimalkan kesalahan manusia dan meningkatkan kecepatan produksi.
- Pengurangan Biaya: Efisiensi operasional dan minimisasi kesalahan berkontribusi pada pengurangan biaya produksi secara keseluruhan.
- Peningkatan Kualitas Produk: Sistem pemantauan dan kontrol berbasis AI memastikan kualitas produk yang lebih konsisten.
- Peningkatan Daya Saing: Adopsi teknologi canggih meningkatkan daya saing industri manufaktur Indonesia di pasar global.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Meskipun otomatisasi dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual, smart factory juga menciptakan lapangan kerja baru di bidang teknologi dan rekayasa.
- Transfer Teknologi: Kolaborasi dengan perusahaan teknologi asing mendorong transfer pengetahuan dan teknologi ke Indonesia.
Dengan adopsi smart factory, Batam berpotensi menjadi pusat manufaktur modern yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara, menarik investasi asing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Inisiatif ini menjadi contoh sukses bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing industri dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.