Kapolri Soroti Peran Krusial Edukasi dalam Pencegahan Karhutla

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan urgensi edukasi sebagai garda terdepan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penegasan ini disampaikan Kapolri saat membuka Jambore Karhutla 2025 yang berlangsung di Riau, sebuah inisiatif nasional yang baru pertama kali diadakan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Jenderal Sigit menyatakan bahwa peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan melalui penerapan strategi pencegahan yang efektif adalah kunci utama. Polri, bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, terus berupaya melakukan pencegahan melalui berbagai cara:

  • Edukasi
  • Sosialisasi
  • Patroli rutin
  • Pembuatan sekat kanal dan embung
  • Pemantauan titik api secara real-time melalui aplikasi Lancang Kuning
  • Penindakan tegas terhadap pelaku karhutla

Kapolri juga menyoroti bahwa penegakan hukum adalah langkah terakhir yang diambil untuk memberikan efek jera dan mendorong kepatuhan terhadap peraturan terkait pembukaan lahan. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan menjadi perhatian serius yang memerlukan penanganan segera melalui edukasi yang masif. Edukasi ini dipandang sebagai solusi kunci dalam mencegah terjadinya karhutla.

Merespon tantangan ini, Polda Riau menginisiasi program Green Policing sebagai langkah luar biasa untuk memperkuat pemahaman dan gerakan kampanye peduli lingkungan. Program ini melibatkan peran aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh adat, serta generasi muda.

Kapolri menyatakan dukungan penuh Polri terhadap penyelenggaraan Jambore Karhutla, yang sejalan dengan konsep Green Policing. Diharapkan, jambore ini dapat meningkatkan partisipasi aktif seluruh elemen bangsa dalam membangun kesadaran kolektif yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Jenderal Sigit juga berpesan kepada seluruh peserta Jambore Karhutla untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab. Pelatihan dan materi yang diberikan diharapkan dapat menjadi bekal untuk meningkatkan peran aktif serta membangun kesadaran dalam mencegah karhutla di Riau.

"Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah nyata dalam memperkuat komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan, sebagai modal utama dalam menggapai visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Jenderal Sigit.

Jambore Karhutla 2025 diadakan di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak, Riau. Acara ini diikuti oleh 530 peserta yang terdiri dari pramuka, pelajar SMA, mahasiswa, serta relawan penanggulangan api Mandala Agni dari 12 kota/kabupaten di Riau. Jambore ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang bahaya kebakaran hutan dan kabut asap, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.