Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Luwu Timur, Warga Mengalami Kepanikan dan Getaran Kuat

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Luwu Timur, Warga Mengalami Kepanikan dan Getaran Kuat

Sulawesi Selatan diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,0 pada Jumat, 7 Maret 2025, pukul 15.34 WIB (16.34 WITA). Episenter gempa teridentifikasi berada di darat, 20 kilometer barat laut Kabupaten Luwu Timur, dengan koordinat 2,49 derajat Lintang Selatan dan 121,01 derajat Bujur Timur. Guncangan yang cukup kuat dirasakan oleh warga setempat, memicu kepanikan dan membuat mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Salah seorang warga, Sudarti, mengungkapkan pengalamannya kepada awak media. Ia merasakan getaran gempa selama kurang lebih satu menit. "Guncangannya terasa sangat kuat, sekitar satu menit lamanya," ujarnya. "Saya masih berada di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan. Saya tidak tahu di mana tempat yang aman saat gempa terjadi," tambahnya, menggambarkan rasa takut dan keresahan yang menyelimuti dirinya dan warga lainnya.

Sudarti menjelaskan lebih lanjut dampak yang dirasakannya. Getaran gempa terasa hingga ke dalam rumah, menyebabkan dinding bergetar. Saat gempa terjadi, ia sedang duduk di depan rumah dan menyaksikan sendiri betapa kuatnya guncangan tersebut. "Rumah terasa berguncang hebat. Bahkan, karton berisi air di depan rumah sampai bergoyang-goyang," kisahnya. Kepanikan tampak jelas dalam kesaksiannya, saat ia menggambarkan warga sekitar berlarian keluar rumah menyelamatkan diri.

Lebih lanjut, Sudarti mengungkapkan bahwa ia merasakan dua kali guncangan gempa. Guncangan pertama terjadi sebelum salat Jumat, namun guncangan kedua, yang terjadi sekitar pukul 15.33 WIB, jauh lebih kuat. "Guncangan kedua ini yang paling parah," tegasnya. "Getarannya sangat terasa di rumah dan tanah," imbuhnya, menggambarkan intensitas guncangan yang signifikan.

Beruntung, berdasarkan keterangan resmi Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hasil pemodelan yang dilakukan BMKG memastikan hal tersebut, memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat Luwu Timur di tengah kepanikan yang melanda. Namun, peristiwa ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi, yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah rawan gempa seperti Luwu Timur.

Meskipun tidak menimbulkan tsunami, dampak psikologis dari gempa ini terhadap warga perlu mendapat perhatian. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana serupa di masa mendatang. Sosialisasi mengenai mitigasi bencana, pelatihan evakuasi, dan penyediaan sarana evakuasi yang memadai sangat krusial untuk meminimalisir dampak buruk dari kejadian sejenis di kemudian hari.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Intensitas gempa yang cukup kuat.
  • Kepanikan warga dan upaya penyelamatan diri.
  • Dampak gempa terhadap bangunan.
  • Pernyataan resmi BMKG terkait potensi tsunami.
  • Pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.