Legenda Warung Nasi Pecel Gunung Lawu, Mbok Yem, Berpulang
Gunung Lawu, gunung yang menjulang tinggi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena sosok seorang wanita tangguh bernama Wakiyem, atau lebih dikenal sebagai Mbok Yem. Namanya melegenda di kalangan pendaki sebagai pemilik warung nasi pecel sederhana di dekat puncak Hargo Dalem.
Warung Mbok Yem bukan sekadar tempat mengisi perut bagi para pendaki yang kelaparan. Lebih dari itu, warung ini menjadi oase peristirahatan, tempat berlindung dari dinginnya angin gunung, dan simbol keramahan di tengah kerasnya pendakian. Pecel hangat yang disajikan Mbok Yem, dengan harga yang bersahabat, menjadi penyemangat yang tak ternilai harganya bagi mereka yang telah berjuang menaklukkan puncak.
Bagi banyak pendaki, seporsi nasi pecel Mbok Yem adalah hidangan mewah yang tak terlupakan. Setelah berjam-jam mendaki, melawan dingin dan lelah, duduk di warung sederhana itu, menikmati pecel hangat dengan lauk telur dan teh panas, adalah sebuah kenikmatan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Jauh berbeda dengan mie instan yang menjadi makanan praktis para pendaki, pecel Mbok Yem menawarkan cita rasa lokal yang autentik dan kehangatan yang menyentuh hati.
Namun, kisah tentang Mbok Yem dan warung nasi pecelnya kini menyisakan duka. Pada hari Rabu, 23 April 2025, Mbok Yem menghembuskan napas terakhirnya di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur, pada usia 82 tahun. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi para pendaki yang selama ini menganggapnya sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman mendaki Gunung Lawu.
Menurut informasi, Mbok Yem meninggal dunia akibat penyakit pneumonia yang dideritanya. Kondisi kesehatannya memang telah menurun sejak ia terakhir kali turun gunung pada bulan Maret 2025.
Mbok Yem telah membuka warung nasi pecelnya di Hargo Dalem sejak tahun 1980-an. Selama puluhan tahun, ia setia melayani para pendaki dengan senyum ramahnya dan pecel buatannya yang melegenda. Warungnya menjadi saksi bisu berbagai kisah suka dan duka para pendaki, tempat berbagi pengalaman, dan menjalin persahabatan.
Saat ini, belum ada keputusan dari pihak keluarga mengenai kelanjutan Warung Mbok Yem. Namun, kenangan tentang Mbok Yem dan kehangatan warungnya akan terus hidup di hati para pendaki Gunung Lawu. Ia akan selalu dikenang sebagai sosok yang ramah, pekerja keras, dan telah memberikan warna tersendiri bagi pengalaman pendakian Gunung Lawu.