Lulusan Magister UGM Buka Usaha Bakso: Bukti Pendidikan Tinggi Tak Membatasi Profesi

Dari Kampus ke Gerobak Bakso: Kisah Inspiratif Lulusan S2 UGM

Dika Widia Putra, seorang pemuda berusia 27 tahun, telah menginspirasi banyak orang dengan keputusannya untuk membuka usaha bakso setelah menyelesaikan pendidikan S2 di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). Warung bakso sederhana miliknya, yang diberi nama "Bang Uyo," terletak di area parkir barat Taman Monjali, Sleman, Yogyakarta.

Keputusan Dika untuk berjualan bakso bukanlah tanpa alasan. Setelah lulus S2 pada April 2024, ia mencoba peruntungannya dalam seleksi CPNS. Sempat lolos SKD, namun sayangnya ia gagal pada tahap SKB. Selain itu, tawaran pekerjaan di perusahaan swasta yang datang padanya sebagian besar berada di luar Yogyakarta atau Jawa Tengah, yang membuatnya sulit untuk tetap dekat dengan orang tuanya sebagai anak sulung. Kondisi ini mendorong Dika untuk mencari alternatif lain, dan akhirnya ia memilih untuk membuka usaha sendiri.

Inspirasi bakso kotak datang dari pengalamannya di Surabaya. Ia kemudian memodifikasi konsep tersebut dengan menggabungkan ilmu yang didapatkannya selama kuliah di Fakultas Peternakan serta pengalaman dari orang tuanya yang telah lama berjualan bakso.

Membangun Usaha dengan Modal Sendiri

Dengan tabungan pribadi, Dika memberanikan diri untuk membuka warung bakso "Bang Uyo." Ia menolak tawaran bantuan modal dari orang tuanya, menunjukkan kemandirian dan keyakinan pada kemampuan sendiri. Gerobak disewa, lokasi usaha yang sebelumnya ditempati penjual sate klatak diambil alih, dan seluruh perlengkapan diganti dengan yang baru.

Modal awal yang dikeluarkan Dika tidak sampai 10 juta rupiah, dengan biaya sewa gerobak hanya 150 ribu rupiah per bulan. Meskipun berpendidikan tinggi dan aktif berorganisasi semasa kuliah, Dika tidak merasa malu dengan pekerjaannya saat ini. Baginya, yang terpenting adalah memiliki mental yang kuat dan konsisten dalam menjalankan usaha.

Ilmu Peternakan dan Inovasi dalam Bisnis Bakso

Latar belakang pendidikan di bidang peternakan ternyata sangat relevan dengan bisnis bakso yang dijalankannya. Dika menerapkan ilmunya dalam pemilihan daging berkualitas, teknik pembuatan bakso yang kenyal, serta strategi pemasaran dan analisis perilaku konsumen. Ilmu mengenai sosial ekonomi peternakan yang dipelajarinya selama S1 dan S2 sangat membantu dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Meski telah sukses dengan warung baksonya, Dika tidak sepenuhnya meninggalkan cita-citanya untuk menjadi seorang dosen. Ia berencana untuk kembali mendaftar CPNS jika ada kesempatan. Namun, ia menegaskan bahwa warung baksonya akan tetap berjalan sebagai bentuk kontribusi dalam membuka lapangan kerja bagi orang lain.

Saat ini, Dika dibantu oleh satu karyawan tetap dan satu karyawan tambahan saat warung sedang ramai. Jumlah pelanggan terus meningkat pesat sejak awal pembukaan warung. Ia bersyukur atas perkembangan usahanya dan berharap dapat terus memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya.