Basilika Santa Maria Maggiore: Tempat Peristirahatan Abadi Paus Fransiskus

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, telah menentukan tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan mendalam, bukan tanpa alasan yang kuat.

Basilika Santa Maria Maggiore, sebuah bangunan megah yang kaya akan sejarah dan makna spiritual, menjadi saksi bisu perjalanan hidup keluarga Paus Fransiskus. Tempat ini menyimpan kenangan mendalam tentang kakek dan neneknya, yang dahulu berdoa di sana sebelum memutuskan untuk mengadu nasib di Argentina, menghindari cengkeraman rezim fasis di Italia.

Menurut Neomi DeAnda, seorang teolog dan akademisi yang mendalami sosok Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik itu telah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk tempat pemakamannya, jauh-jauh hari. Kesadaran akan usia dan keterbatasan waktu menjadi pendorong utama di balik perencanaan ini. Paus Fransiskus ingin memastikan bahwa ketika saatnya tiba, ia telah siap menghadap Sang Pencipta.

Setelah menghembuskan nafas terakhir pada usia 88 tahun, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sebelum kemudian dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore. Basilika ini bukan sekadar bangunan bersejarah bagi Paus Fransiskus. Tempat ini adalah simbol dari akar keluarganya, pengingat akan keberanian dan harapan di tengah kesulitan.

Kisah keluarga Paus Fransiskus sendiri penuh dengan liku-liku. Dalam otobiografinya, ia menceritakan bagaimana kakek dan neneknya hampir menumpang kapal SS Principessa Mafalda untuk berlayar ke Argentina. Namun, karena satu dan lain hal, keberangkatan mereka dibatalkan. Takdir berkata lain, kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan, sebuah peristiwa yang mungkin telah menyelamatkan nyawa mereka. Seandainya mereka berada di kapal itu, dunia mungkin tidak akan pernah mengenal sosok Paus Fransiskus seperti yang dikenal saat ini.

Basilika Santa Maria Maggiore juga menjadi tempat yang selalu dikunjungi Paus Fransiskus sebelum dan sesudah perjalanan apostoliknya. Tempat ini menjadi oase spiritual baginya, tempat ia mencari ketenangan, berdoa, dan memohon berkat sebelum menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin umat Katolik.

Keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore mencerminkan penghormatannya terhadap akar keluarganya, keyakinannya yang mendalam, dan kesadaran akan keterbatasan hidup. Tempat ini akan menjadi saksi bisu perjalanan hidup seorang pemimpin besar yang berasal dari benua Amerika, seorang tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi Gereja Katolik dan dunia.