IKN Perkuat Pelayanan Publik dengan Kehadiran Tiga Rumah Sakit dan Infrastruktur Pendukung

Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berbenah dalam mempersiapkan diri menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia. Salah satu fokus utama adalah penyediaan fasilitas dan layanan publik yang memadai, termasuk di sektor kesehatan. Saat ini, tiga rumah sakit telah beroperasi di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN, menandai langkah signifikan dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) yang akan bertugas di sana.

Ketiga rumah sakit yang telah beroperasi tersebut adalah RS Hermina, RS Mayapada, dan RS UPT Kementerian Kesehatan. Kehadiran rumah sakit ini menjadi prioritas utama dalam membangun ekosistem yang mendukung aktivitas ASN dan masyarakat di IKN. Selain itu, di sekitar KIPP juga tersedia 2 unit rumah sakit dan 7 Puskesmas yang siap memberikan pelayanan kesehatan. Kesiapan fasilitas kesehatan ini merupakan bagian dari upaya Otorita IKN dalam membangun ekosistem penunjang yang terintegrasi. Selain kesehatan, prioritas pembangunan juga meliputi perkantoran, hunian, transportasi, serta sarana dan prasarana sosial lainnya untuk mendukung aktivitas ASN yang akan pindah ke IKN.

Selain sektor kesehatan, perkembangan signifikan juga terlihat pada pembangunan infrastruktur pendukung lainnya. Kompleks perkantoran Kementerian Koordinator (Kemenko) yang akan menjadi tempat bekerja ASN ditargetkan selesai pada bulan Juni 2025 dan mampu menampung hingga 9.465 pegawai. Untuk melengkapi ekosistem perkantoran, berbagai fasilitas pendukung seperti minimarket, restoran, ATM, vending machine, dan kantor pos juga telah tersedia di beberapa lokasi perkantoran dan hunian di IKN.

Terkait hunian ASN, saat ini sudah fungsional 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM), 17 tower hunian ASN, 5 tower hunian Paspampres, 2 tower hunian Polri, dan 2 tower hunian BIN. Jika 47 tower ini sudah selesai semua akan menampung sekitar 8.410 pegawai, dengan rencana nanti ke depan pembangunan yang dilakukan oleh Otorita IKN (sebanyak) 30 tower ASN ke depan hingga tahun 2028 dapat menampung sekitar 5.400 pegawai sehingga totalnya itu sekitar 13.810.

Seluruh pegawai Otorita IKN juga telah bekerja penuh di IKN sejak awal Maret 2025 dan memanfaatkan bus listrik sebagai moda transportasi utama di kawasan tersebut. Layanan bus listrik perkotaan dengan 4 rute dan 10 unit armada juga telah beroperasi sejak September 2024 untuk melayani masyarakat dan antar jemput pegawai. Ketersediaan air baku juga terjamin melalui Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku, didukung oleh 21 embung dan 4 kolam retensi di KIPP. Sarana dan prasarana penyediaan air minum telah terbangun dan dapat diakses di seluruh kantor pemerintahan dan hunian, termasuk 1 IPA berkapasitas 300 liter per detik dan reservoir induk berkapasitas 2 x 6.000 m3.

Selain fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan di sekitar KIPP juga sudah tersedia, meliputi 2 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama. Untuk fasilitas peribadatan, terdapat 5 lokasi masjid yang dapat digunakan secara fungsional di KIPP.

Dengan beroperasinya tiga rumah sakit, ketersediaan hunian yang terus bertambah, serta infrastruktur pendukung lainnya yang semakin lengkap, IKN semakin siap untuk menjadi pusat pemerintahan yang modern dan berdaya saing. Pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa perpindahan ASN dan masyarakat ke IKN dapat berjalan lancar dan nyaman.