Adaptasi Anime 'The Beginning After The End' Tuai Kritik Pedas: Kualitas Animasi Jadi Sorotan Utama
Adaptasi anime dari web novel populer 'The Beginning After The End' tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar. Sayangnya, sorotan kali ini lebih banyak tertuju pada kritik pedas daripada pujian. Setelah penayangan tiga episode perdananya, anime ini menuai beragam komentar negatif, terutama terkait kualitas animasi yang dianggap mengecewakan.
Gelombang kekecewaan ini bermula sejak episode kedua ditayangkan. Banyak penggemar yang merasa bahwa adegan pertarungan yang seharusnya menjadi daya tarik utama justru kurang dieksekusi dengan baik. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai "presentasi PowerPoint", merujuk pada animasi yang kaku dan kurang dinamis. Harapan sempat muncul di episode pertama, namun dengan cepat pupus oleh episode kedua dan ketiga. Episode ketiga pun tak luput dari sasaran kritik, dengan animasi 3D yang dinilai belum memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
Kekecewaan ini terutama dirasakan oleh para pembaca setia web novel karya TurtleMe. Mereka merasa bahwa adaptasi anime ini gagal menangkap esensi dari cerita aslinya. Ekspektasi tinggi terhadap visualisasi dunia fantasi yang kaya dan pertarungan epik dalam novel, sayangnya, tidak terpenuhi dalam bentuk animasi. Banyak yang berpendapat bahwa kualitas animasi yang kurang memadai telah merusak pengalaman menonton dan mengurangi daya tarik cerita.
'The Beginning After The End' menceritakan tentang Raja Grey, seorang penguasa kejam yang bereinkarnasi ke dunia fantasi sebagai Arthur Leywin. Di dunia baru ini, ia memiliki kesempatan untuk belajar tentang belas kasih dan menjalani kehidupan yang berbeda. Cerita ini menggabungkan elemen fantasi kekuatan seperti Solo Leveling dengan formula isekai yang populer seperti Mushoku Tensei.
Bagi mereka yang belum familiar dengan cerita aslinya, 'The Beginning After The End' mungkin masih menawarkan daya tarik tersendiri. Namun, bagi para penggemar web novel, adaptasi anime ini tampaknya belum mampu memenuhi harapan mereka. Pertanyaan besar kini adalah, apakah studio produksi akan mendengarkan kritik ini dan melakukan perbaikan di episode-episode mendatang?