Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang di Jakarta Selatan Memprihatinkan, Perlu Perhatian Serius
Kondisi sejumlah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah Jakarta Selatan dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Dari data yang dihimpun, wilayah Jakarta Selatan menjadi daerah dengan jumlah JPO rusak terbanyak di antara wilayah lain di DKI Jakarta. Kerusakan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari karat pada besi penyangga, cat yang mengelupas, hingga kondisi anak tangga yang pecah dan membahayakan para pejalan kaki yang melintas.
Beberapa JPO yang teridentifikasi mengalami kerusakan antara lain JPO Masjid Raya Pondok Indah, JPO Pasar Minggu BSI, dan JPO SDN 03 Pejaten. Pantauan di lapangan menunjukkan adanya karat yang menggerogoti struktur besi, lapisan cat yang terkelupas akibat cuaca, serta pelat besi yang tampak tidak terpasang dengan sempurna. Bahkan, di JPO Masjid Raya Pondok Indah, ditemukan anak tangga yang pecah dan besi pegangan yang berkarat hingga berlubang, meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengguna JPO.
Kondisi serupa juga terlihat di JPO Halte Pejaten Philips, meskipun tidak termasuk dalam daftar JPO rusak yang dirilis oleh Pemprov DKI Jakarta. Di lokasi ini, pelat besi di permukaan jembatan tampak longgar, dan beberapa anak tangga kehilangan karet pengaman di bagian ujungnya. Sementara itu, di JPO Halte Bendungan Hilir yang terbuat dari semen, ditemukan permukaan jembatan yang pecah dan tangga yang mengeluarkan bunyi derit saat diinjak. Baut penghubung pelat besi di beberapa titik juga dilaporkan lepas, menambah potensi bahaya bagi para pejalan kaki.
Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan komitmennya untuk melakukan renovasi terhadap sebelas JPO yang terdaftar sebagai rusak. Selain itu, Pemprov juga berencana memasang lampu penerangan dan kamera pengawas (CCTV) di sekitar JPO untuk meningkatkan keamanan dan mencegah tindakan vandalisme. Langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pejalan kaki yang menggunakan fasilitas JPO dalam beraktivitas sehari-hari.