Bank Jago Catatkan Kenaikan Laba Bersih Signifikan di Kuartal Pertama 2025, Melonjak 178 Persen
PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengumumkan pencapaian gemilang pada kuartal pertama tahun 2025 dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 60 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, melonjak sebesar 178 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 22 miliar.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, mengungkapkan bahwa pertumbuhan positif ini didorong oleh peningkatan jumlah nasabah, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dan ekspansi penyaluran kredit. Per akhir Maret 2025, Bank Jago telah melayani 16,3 juta nasabah, termasuk 13 juta nasabah funding melalui aplikasi Jago. Jumlah pengguna aplikasi Jago mengalami peningkatan sebesar 4 juta nasabah dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024, yang tercatat sebanyak 9 juta nasabah.
Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam penyaluran kredit. Hingga kuartal pertama 2025, total penyaluran kredit mencapai Rp 20,3 triliun, meningkat sebesar 42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,3 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh strategi kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Dalam hal kualitas aset, Bank Jago berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross pada level yang rendah, yaitu sebesar 0,3 persen. Angka ini berada di bawah rata-rata NPL perbankan nasional, menunjukkan pengelolaan risiko kredit yang efektif. Pertumbuhan kredit juga berkontribusi pada peningkatan total aset Bank Jago menjadi Rp 32,5 triliun, tumbuh sebesar 44 persen secara year-on-year dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,5 triliun.
Selain itu, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan DPK yang solid, mencapai 62 persen secara tahunan. Per Maret 2025, total DPK Bank Jago mencapai Rp 21,4 triliun, meningkat dari Rp 13,2 triliun pada Maret 2024. Komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 54 persen atau Rp 11,5 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 46 persen atau Rp 9,9 triliun.
Arief Harris Tandjung menambahkan, "Dengan situasi perekonomian global yang mengalami ketidakpastian, kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada."
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Jago mencapai 36,4 persen, menunjukkan tingkat permodalan yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnis di masa depan. Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) berada pada 94 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat.