Shanghai - Produsen otomotif terkemuka asal China, SAIC Motor, menyatakan keyakinannya untuk bersaing secara global di pasar kendaraan listrik (EV) yang semakin kompetitif. Pernyataan ini muncul seiring dengan meningkatnya popularitas dan inovasi kendaraan listrik buatan China, yang menantang dominasi produsen dari Jepang dan Eropa.

Presiden SAIC Motor, Jia Jainxu, dalam sebuah pernyataan di Auto Shanghai 2024, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mempersiapkan diri untuk ekspansi global selama hampir satu dekade. "Kami memulai perjalanan globalisasi kami pada tahun 2015, dan saat ini kami memiliki lebih dari 3.000 cabang diler yang tersebar di seluruh dunia," ujarnya.

Fokus utama SAIC saat ini adalah pasar global, dengan memanfaatkan keunggulan teknologi kecerdasan dan elektrifikasi yang dikembangkan di China. Jia menyoroti perbedaan signifikan dalam infrastruktur pengisian daya antara China dan pasar lain, seperti Eropa. Menurutnya, ketersediaan dan kemudahan pengisian daya di China jauh lebih baik. Oleh karena itu, SAIC berinisiatif untuk memperkenalkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar yang berbeda.

Jia mengakui bahwa merek mobil Jepang telah memiliki reputasi yang kuat di pasar otomotif global. Namun, SAIC bertekad untuk menghasilkan kendaraan yang tidak kalah canggih, terutama di segmen kendaraan listrik. "Ketika Anda mengendarai mobil listrik buatan China, Anda akan merasakan pengalaman yang berbeda," katanya, menekankan inovasi dan kualitas yang ditawarkan oleh produk-produk SAIC.

China saat ini menjadi pemain penting dalam industri otomotif global, dengan pertumbuhan pesat dalam produksi kendaraan listrik, hybrid, plug-in hybrid, dan konvensional. SAIC, sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di China, memiliki portofolio merek yang beragam, termasuk Maxus, MG, Wuling, Baojun, IM, Rising Auto, Roewe, Baojun, Hongyan, dan Sunwin.

Berikut merek yang berada dibawah naungan SAIC:

• Maxus
• MG
• Wuling
• Baojun
• IM
• Rising Auto
• Roewe
• Baojun
• Hongyan
• Sunwin