Indonesia dan AS Intensifkan Pembicaraan Tarif Resiprokal, Sri Mulyani Optimis
Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan komunikasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan tarif resiprokal. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan optimisme atas perkembangan negosiasi yang sedang berlangsung.
Dalam keterangan resminya, Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia telah mengambil langkah proaktif dalam bernegosiasi dengan AS, yang mendapatkan apresiasi dari pihak Amerika. Proposal yang diajukan Indonesia dinilai komprehensif, detail, dan mencerminkan semangat kerja sama yang saling menguntungkan. Pemerintah AS juga memberikan apresiasi atas upaya reformasi dan deregulasi nasional yang dilakukan Indonesia, serta respons aktif dalam dialog bilateral.
Negosiasi intensif dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk perundingan dengan United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan AS, dan US Treasury. Sri Mulyani menekankan pentingnya keterlibatan aktif Indonesia dalam forum-forum internasional seperti pertemuan G20 dan Spring Meetings Bank Dunia dan IMF, yang menjadi platform untuk membangun komunikasi dengan para Menteri Keuangan dari negara lain.
Indonesia berkomitmen untuk terus memantau dan mengantisipasi dinamika baru dalam tatanan perdagangan global, terutama dalam tiga bulan mendatang. Pemerintah akan terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang erat dengan para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, untuk memastikan kebijakan yang diambil selaras dengan kepentingan nasional.
Upaya-upaya ini diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan global dan membangun pemahaman bersama, sehingga perekonomian dunia tetap terjaga dan dampak pelemahan ekonomi dapat diminimalkan. Semangat kerja sama dan dialog konstruktif akan terus diupayakan oleh Indonesia dalam menghadapi tantangan perdagangan global.