Hilirisasi Industri Ditegaskan Sebagai Pilar Utama Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyoroti hilirisasi industri sebagai strategi krusial dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan pemerintah. Optimisme terhadap target ambisius ini disuarakan oleh anggota Komisi XI DPR RI, Wihadi Wijanto, yang menekankan bahwa pencapaiannya sangat bergantung pada implementasi strategi pembangunan yang tepat dan berkelanjutan.

Menurut Wihadi, penguatan sektor industri, terutama melalui program hilirisasi, merupakan fondasi utama untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Investasi yang menciptakan lapangan kerja menjadi kunci untuk merealisasikan target tersebut. Oleh karena itu, sinergi antar kementerian dan lembaga pemerintah menjadi sangat penting. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memiliki peran sentral dalam memastikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) terimplementasi secara efektif hingga ke tingkat daerah.

Wihadi menambahkan, keberadaan peta jalan (roadmap) pembangunan ekonomi yang terukur sangat diperlukan agar implementasi program pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Perencanaan yang matang harus diimbangi dengan implementasi nyata di lapangan. Setiap kementerian memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam tahap perencanaan, tetapi juga dalam merealisasikan program-program di lapangan. Dengan perencanaan yang matang dan terukur, fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang akan semakin kuat.

Legislator tersebut juga menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Hilirisasi diharapkan tidak hanya terpusat di wilayah tertentu, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terwujud dan kesenjangan ekonomi antar wilayah dapat diperkecil.

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, pemerintah perlu fokus pada peningkatan investasi, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan iklim usaha. Investasi asing dan domestik perlu didorong untuk membiayai proyek-proyek hilirisasi dan infrastruktur. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas juga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor industri. Selain itu, perbaikan iklim usaha melalui deregulasi dan penyederhanaan perizinan akan menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja.

  • Investasi: Mendorong investasi asing dan domestik untuk membiayai proyek hilirisasi dan infrastruktur.
  • SDM: Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor industri.
  • Iklim Usaha: Perbaikan iklim usaha melalui deregulasi dan penyederhanaan perizinan akan menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Hilirisasi industri bukan hanya sekadar meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan hilirisasi, Indonesia dapat menjadi negara industri yang kuat dan berdaya saing di tingkat global. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sangat penting untuk mewujudkan hilirisasi industri yang sukses dan berkelanjutan.