Ukraina Hadapi Dilema Teritorial Demi Gapai Perdamaian Sementara dengan Rusia
Ukraina mungkin dihadapkan pada pilihan sulit untuk menyerahkan sebagian wilayahnya sebagai bagian dari upaya mencapai perdamaian sementara dengan Rusia. Hal ini diungkapkan oleh Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, di tengah intensifnya mediasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat antara Kyiv dan Moskow.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang dipublikasikan pada Jumat (25/4/2025), Klitschko menyampaikan pandangannya mengenai kemungkinan solusi yang pahit bagi konflik yang berkepanjangan ini. "Salah satu skenarionya adalah... menyerahkan wilayah. Itu tidak adil. Namun demi perdamaian, perdamaian sementara, mungkin itu bisa menjadi solusi, untuk sementara," ujarnya.
Komentar Klitschko muncul setelah serangkaian serangan rudal dan drone Rusia menghantam Kyiv, mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan sekitar 90 lainnya luka-luka. Sebagai walikota yang bertanggung jawab atas ibu kota Ukraina, Klitschko menekankan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky mungkin perlu mempertimbangkan "solusi yang menyakitkan" untuk mengakhiri konflik, meskipun ia mengakui bahwa rakyat Ukraina tidak akan pernah menerima pendudukan Rusia secara permanen.
Upaya perdamaian yang diprakarsai oleh Presiden AS Donald Trump terus berlanjut, dengan fokus pada potensi konsesi teritorial. Usulan yang beredar mencakup pengakuan AS atas kendali Rusia atas Crimea, wilayah yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada tahun 2014.
Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, telah menyebabkan Rusia menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina. Serangan terbaru Rusia di Kyiv menuai kecaman dari Trump, yang menyebutnya "tidak perlu" dan "sangat tidak tepat waktunya".
"Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!" tegas Trump melalui media sosial Truth Social.
Gedung Putih telah memperingatkan bahwa upaya perdamaian akan dihentikan jika tidak ada kemajuan yang signifikan dalam waktu dekat. Trump juga mengkritik Zelensky atas penolakannya untuk mengakui pendudukan Rusia atas Crimea. Utusan khusus Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Putin untuk membahas lebih lanjut upaya perdamaian ini.
Berikut adalah poin-poin penting dalam situasi terkini:
- Dilema Teritorial: Ukraina dihadapkan pada kemungkinan menyerahkan wilayah sebagai imbalan atas perdamaian sementara.
- Mediasi AS: Amerika Serikat terus berupaya memediasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
- Opini Publik: Rakyat Ukraina kemungkinan besar akan menolak pendudukan Rusia secara permanen.
- Konsesi Teritorial: Usulan perdamaian mencakup potensi pengakuan AS atas kendali Rusia atas Crimea.
- Desakan Trump: Presiden Trump mendesak kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan damai dan menghentikan kekerasan.