Siswa SD di Sumba Barat Daya Tewas Tenggelam di Bak Penampung Air
Tragedi Tenggelamnya Mario Aditya Putra di Sumba Barat Daya
Kecelakaan tragis merenggut nyawa Mario Aditya Putra (11), seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kampung Gollu Togo, Desa Wali Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di dalam bak penampung air dengan kedalaman sekitar tiga meter pada Rabu sore, pukul 14.00 WITA. Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Menurut keterangan Kepala Kepolisian Resor Sumba Barat Daya, AKBP Harianto Rantesalu, peristiwa nahas ini bermula dari ajakan Mario kepada kakaknya, Hilarius Riskom Malo (15), untuk berenang di bak penampung air tersebut. Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Hilarius. Tanpa mempertimbangkan risiko, Mario kemudian nekat melompat dari atas bak ke dalam air yang cukup dalam. Kejadian ini berlangsung begitu cepat. Seketika setelah melompat, Mario langsung tenggelam, dan pemandangan itu disaksikan langsung oleh kakaknya yang berada di tepi bak.
Hilarius, yang dilanda kepanikan, segera berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Namun, upaya ini menghadapi kendala. Saat kejadian, sebagian besar warga kampung sedang berada di kebun masing-masing, termasuk orang tua Mario. Hal ini menyebabkan keterlambatan pertolongan yang sangat krusial.
Setelah berlari mencari pertolongan, Hilarius bertemu dengan seorang warga dan menceritakan peristiwa tersebut. Bersama-sama, mereka bergegas menuju lokasi kejadian. Seorang warga bernama Dimu, dengan keberaniannya, langsung menyelam ke dasar bak penampung dan berhasil mengangkat tubuh Mario ke permukaan. Usaha penyelamatan berlanjut dengan membawa Mario ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Waimangura. Sayangnya, upaya medis tersebut tak mampu menyelamatkan nyawa Mario. Keluarga korban menerima takdir ini dengan ikhlas dan menyatakan menolak dilakukannya otopsi terhadap jenazah.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, khususnya di sekitar area yang berpotensi bahaya seperti bak penampung air yang dalam. Penting juga bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan saling mengingatkan akan potensi bahaya di lingkungan sekitar. Kehilangan Mario menjadi duka bagi semua, dan diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Berikut beberapa poin penting yang dapat dipetik dari peristiwa ini:
- Pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak.
- Bahaya bermain di sekitar area dengan potensi bahaya, seperti bak penampung air yang dalam.
- Perlu adanya edukasi dan sosialisasi tentang keselamatan anak.
- Pentingnya kerjasama masyarakat dalam membantu sesama saat terjadi musibah.
- Peran penting kecepatan pertolongan dalam kasus tenggelam.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam menjaga keselamatan anak-anak.