Siswa SD di Sumba Barat Daya Tewas Tenggelam di Bak Penampungan Air
Tragedi Tenggelamnya Mario Aditya Putra di Sumba Barat Daya
Kecelakaan tragis menimpa Mario Aditya Putra (11), seorang siswa Sekolah Dasar di Kampung Gollu Togo, Desa Wali Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada Kamis (6/3/2025), sekitar pukul 14.00 Wita, Mario ditemukan tewas tenggelam di dalam sebuah bak penampungan air dengan kedalaman kurang lebih tiga meter yang berada dekat rumahnya. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Menurut keterangan Kepala Kepolisian Resor Sumba Barat Daya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harianto Rantesalu, insiden bermula dari ajakan Mario kepada kakaknya, Hilarius Riskom Malo (15), untuk berenang di dalam bak penampungan tersebut. Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Hilarius. Tanpa menghiraukan penolakan kakaknya, Mario langsung melompat dari atas bak ke dalam air yang memiliki kedalaman signifikan. Akibatnya, Mario langsung tenggelam. Hilarius, yang menyaksikan kejadian tersebut, panik dan langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Sayangnya, pada saat itu kampung sedang dalam keadaan sepi karena sebagian besar warga sedang beraktivitas di kebun masing-masing. Kondisi ini termasuk orang tua Mario yang juga sedang berada di kebun. Hilarius kemudian berlari menuju kebun untuk mencari bantuan. Setelah bertemu dengan beberapa warga, mereka bergegas menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan.
Seorang warga bernama Dimu, dengan keberaniannya, menyelam ke dasar bak penampungan dan berhasil mengangkat tubuh Mario. Keluarga korban segera membawa Mario ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Waimangura, namun sayang, nyawa Mario telah tidak tertolong. Keluarga menerima kematian Mario sebagai takdir dan musibah, sehingga mereka memutuskan untuk menolak dilakukannya otopsi.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di sekitar lingkungan yang memiliki potensi bahaya seperti bak penampungan air yang dalam. Pihak kepolisian menghimbau kepada para orangtua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka dan memberikan edukasi mengenai bahaya air dan keselamatan berenang. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Kronologi Kejadian:
- Mario mengajak kakaknya berenang di bak penampungan air.
- Kakak menolak ajakan tersebut.
- Mario melompat ke dalam bak dan tenggelam.
- Kakak berteriak meminta pertolongan, namun kampung sedang sepi.
- Warga menemukan Mario dan membawanya ke Puskesmas, namun meninggal dunia.
- Keluarga menerima kematian Mario sebagai musibah dan menolak otopsi.