Kunjungan Kerja Menteri Desa ke Bengkulu: Candaan Hangat Warnai Pertemuan dengan Bupati Bengkulu Tengah

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu pada Jumat (25/4/2025). Kedatangannya disambut hangat oleh Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto, beserta jajaran pejabat daerah dan anggota DPRD di Balai Buntar, Kota Bengkulu.

Suasana akrab langsung terasa saat Menteri Yandri turun dari kendaraan dan menyalami satu per satu pejabat yang hadir, termasuk Bupati Rachmat Riyanto. Dalam momen perkenalan, Rachmat Riyanto memperkenalkan diri sebagai Bupati Bengkulu Tengah.

Menteri Yandri menanggapi perkenalan tersebut dengan candaan yang disambut tawa oleh Bupati Rachmat dan para pejabat lainnya. Candaan tersebut merujuk pada sebuah kejadian sebelumnya yang melibatkan Bupati Rachmat.

Bupati Rachmat menyambut baik program-program pembangunan yang dicanangkan oleh Menteri Yandri, terutama yang berfokus pada pembangunan dari tingkat desa. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yang diusungnya saat kampanye Pilkada 2024.

"Membangun dari bawah, dari desa-desa, adalah tagline kita. Dan hari ini, Bapak Menteri menegaskan kembali komitmen pemerintah pusat untuk memberikan perhatian khusus pada pengembangan dan pembangunan di tingkat desa, bersama dengan pemerintah desa," ujar Rachmat.

Dalam pidatonya di Bengkulu, Menteri Yandri menjanjikan dukungan konkret berupa bantuan truk, fasilitas penyimpanan (gudang dan cold storage), serta paket sembako untuk mendukung pendirian Koperasi Merah Putih di desa-desa. Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian desa.

"Koperasi Merah Putih akan kita bantu dengan fasilitas gudang, truk, cold storage, sembako, dan lain-lain," tegas Yandri di hadapan ribuan kepala desa. Ia menekankan bahwa Koperasi Merah Putih akan menjadi program prioritas kementeriannya dalam rangka memperkuat fondasi ekonomi desa.

Lebih lanjut, Menteri Yandri meyakinkan bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih tidak akan menimbulkan tumpang tindih dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kedua lembaga ini diharapkan dapat saling bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Sebelumnya, Bupati Rachmat Riyanto sempat menjadi sorotan karena menunjukkan ketidakpuasannya saat memberikan pengarahan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam sebuah apel. Reaksi keras tersebut dipicu oleh suara tawa dari beberapa ASN yang dianggap tidak menghormati jalannya acara. Kejadian ini menunjukkan komitmen Bupati Rachmat terhadap kedisiplinan dan profesionalisme dalam lingkungan pemerintahan.