Inovasi dari Bangkalan: Servis Mesin Cuci Online Mendunia Berkat Tutorial Video

Di era digital ini, inovasi hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya ditunjukkan oleh Miftahol Umar, seorang pria asal Bangkalan, Jawa Timur, yang sukses mengembangkan jasa servis mesin cuci secara daring. Berbekal pengetahuan otodidak dari YouTube, Miftah mampu menjangkau pelanggan hingga mancanegara hanya dengan memanfaatkan fitur video call.

Kisah sukses Miftah bermula dari usaha laundry rumahan yang ia rintis sejak tahun 2014. Seringkali mesin cuci yang ia gunakan mengalami kerusakan. Alih-alih menyerahkan perbaikan pada teknisi, Miftah memutuskan untuk mempelajari sendiri seluk-beluk mesin cuci melalui berbagai tutorial di YouTube. Ketekunan dan rasa ingin tahunya mengantarkannya pada pemahaman mendalam tentang cara kerja dan perbaikan mesin cuci.

"Awalnya mesin cuci saya rusak, daripada diservis, saya coba perbaiki sendiri. Dari situ saya mulai belajar tentang mesin cuci," ungkap Miftah.

Sembari memperbaiki mesin cuci miliknya, Miftah juga aktif membuat konten video yang mendokumentasikan proses perbaikan tersebut. Konten-konten ini kemudian ia unggah ke platform berbagi video, yang ternyata mendapat sambutan positif dari warganet. Tak lama berselang, teman dan kerabat mulai meminta bantuannya untuk mengatasi masalah mesin cuci mereka.

Pengalaman menarik terjadi ketika seorang teman istrinya mengalami masalah dengan mesin cucinya. Karena tidak dapat datang langsung, Miftah mencoba memberikan panduan perbaikan melalui video call. Tanpa disangka, metode ini berhasil mengatasi masalah tersebut. Dari sinilah ide untuk mengembangkan jasa servis mesin cuci online mulai tercetus.

Sejak tahun 2019, Miftah mulai secara serius membuat konten servis mesin cuci dan menyertakan nomor WhatsApp-nya. Respon yang ia terima sungguh luar biasa. Banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri, menghubunginya untuk meminta bantuan. Profesi Miftah dikenal dari mulut ke mulut. Beberapa negara yang menjadi pelanggannya antara lain Hongkong, Singapura, Abu Dhabi, Arab Saudi, dan Afrika.

Uniknya, sebagian besar pelanggannya dari luar negeri adalah para Tenaga Kerja Wanita (TKW). Mereka lebih memilih menghubungi Miftah untuk memperbaiki mesin cuci secara mandiri, karena khawatir jika melaporkan kerusakan pada majikan, gaji mereka akan dipotong. Miftah menjelaskan bahwa kerusakan yang dialami biasanya ringan, seperti sensor mesin yang tertutup kotoran atau air.

Untuk setiap sesi konsultasi dan panduan perbaikan, Miftah mematok tarif yang berbeda. Pelanggan dari luar negeri dikenakan biaya Rp 250 ribu, sedangkan pelanggan domestik Rp 150 ribu. Biaya ini baru dibayarkan setelah mesin cuci berhasil diperbaiki. Miftah mengklaim bahwa tingkat keberhasilan perbaikan ringan mencapai 90 persen. Jika kerusakan tergolong berat dan memerlukan penggantian suku cadang, ia akan mengarahkan pelanggan ke bengkel servis terdekat atau memberikan panduan pemasangan jika suku cadang dibeli sendiri.

Rata-rata, Miftah berhasil memperbaiki 5-8 mesin cuci per bulan melalui video call. Namun, setiap hari selalu ada saja orang yang menghubunginya untuk berkonsultasi mengenai masalah mesin cuci mereka. Ia menekankan bahwa tidak semua kerusakan dapat diatasi melalui video call, tergantung pada tingkat kerusakannya.

Rahman, seorang pelanggan asal Cinere, Depok, mengaku menemukan jasa servis Miftah melalui YouTube. Ia mencari tutorial perbaikan mesin cuci dan menemukan channel Miftah. Setelah menghubungi Miftah, ia mendapatkan solusi untuk masalah kerusakan door lock pada mesin cucinya. Miftah memberikan saran untuk membeli suku cadang yang dibutuhkan dan memandu pemasangannya. Akhirnya, mesin cuci Rahman kembali berfungsi dengan baik.

Kisah Miftahol Umar ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan yang diperoleh secara otodidak, ia mampu menciptakan peluang usaha yang menjanjikan dan memberikan solusi bagi banyak orang di berbagai belahan dunia. Inovasi Miftah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.