Ribuan Umat Katolik Medan Gelar Misa Requiem Kenang Paus Fransiskus
Ribuan umat Katolik di Kota Medan memadati Gereja Katedral pada Jumat (25/4/2025) untuk mengikuti misa requiem, sebuah persembahyangan khusus untuk mengenang dan mendoakan Paus Fransiskus.
Misa ini diadakan sebagai wujud penghormatan dan doa bagi pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut, yang wafat pada usia 88 tahun di Vatikan beberapa hari sebelumnya. Suasana khidmat terasa di seluruh area gereja, di mana umat dengan penuh khusyuk mengikuti setiap rangkaian ibadah.
Menurut Yosef Agustinus, Sekretaris I Paroki Gereja Katedral Medan, antusiasme umat untuk menghadiri misa ini sangat tinggi. Ruangan gereja bahkan tidak dapat menampung seluruh jemaat yang hadir, sehingga sebagian terpaksa mengikuti misa dari luar gereja. "Hari ini, kita bersama-sama mendoakan Bapa Suci Paus Fransiskus agar diterima di sisi Bapa di Surga," ujar Yosef kepada awak media.
Yosef juga menekankan bahwa misa requiem ini merupakan wujud doa bagi jiwa-jiwa yang telah berpulang, termasuk Paus Fransiskus. Ia menambahkan bahwa Paus Fransiskus telah memberikan banyak teladan berharga bagi umat Katolik di seluruh dunia.
- Kerendahan hati
- Cinta kasih kepada sesama
- Kepedulian terhadap kaum marginal
"Paus Fransiskus telah memberikan contoh bagaimana kita harus hidup sederhana dan mengasihi orang-orang yang membutuhkan," tutur Yosef. Ia mencontohkan tindakan Paus Fransiskus yang pernah membasuh kaki para narapidana di Roma sebagai simbol kerendahan hati dan pelayanan. Yosef berharap, umat Katolik dapat menjadikan Paus Fransiskus sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenai prosesi pemakaman Paus Fransiskus yang akan berlangsung di Vatikan, Yosef menyampaikan bahwa Gereja Katedral Medan tidak mengadakan kegiatan khusus. Namun, ia mengimbau umat Katolik untuk mengikuti jalannya pemakaman melalui siaran langsung televisi atau media daring. Hal ini diharapkan dapat menjadi bentuk partisipasi dan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) telah membawa duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Pemimpin Gereja Katolik yang dikenal dekat dengan kaum muda dan memiliki perhatian besar terhadap isu-isu sosial ini meninggal dunia di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, mengumumkan kabar duka ini kepada publik.
Menurut sertifikat kematian yang dirilis oleh Vatikan, Paus Fransiskus meninggal dunia akibat stroke yang menyebabkan koma dan kolaps kardiosirkulatori ireversibel. Sebelumnya, Paus Fransiskus diketahui menderita pneumonia ganda sejak Februari 2025.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada tahun 1936, terpilih sebagai Paus ke-266 pada tahun 2013. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, peduli terhadap kaum marginal, dan aktif menyuarakan isu-isu sosial dan lingkungan. Warisan ajaran Paus Fransiskus, termasuk pesan kuat mengenai etika dalam penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan, akan terus menginspirasi dan membimbing umat manusia.