Persaingan Harga Burger Kaki Lima Berujung Adu Mulut di Malaysia

Persaingan dalam bisnis kuliner, khususnya di kalangan pedagang kaki lima, terkadang memunculkan gesekan. Di Kulai, Johor, Malaysia, seorang penjual burger bernama Zack baru-baru ini mengalami kejadian kurang menyenangkan. Usahanya yang baru berjalan beberapa bulan dan viral karena menawarkan burger dengan harga terjangkau, justru menuai teguran dari sesama penjual.

Zack, melalui akun Thread-nya @zackgaming99, menceritakan pengalamannya dilabrak oleh seorang penjual burger lainnya melalui pesan langsung di Instagram. Penjual tersebut keberatan dengan harga burger ayam crispy yang ditawarkan Zack, yakni RM 3.90 atau sekitar Rp 15.000. Ia menuding harga tersebut merusak harga pasaran burger di wilayah Kulai, yang menurutnya seharusnya berada di kisaran RM 5 (Rp 19.500).

Berikut transkrip percakapan yang terjadi:

  • Penjual yang melabrak: "Woi! Kalau jualan jangan hancurkan harga pasaran makanan. Memangnya di sini kau saja yang jualan dan pasang harga murah seperti ini? Tolong lah jualan pakai akal, jangan datang ke Kulai buat jualan dan menghancurkan harga pasar."
  • Zack: Menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud merusak harga pasaran dan bisa menjual dengan harga murah karena mendapatkan bahan-bahan dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Penjual yang melabrak: "Kalau ada 100 orang yang marah tentang hal ini, dan mereka mendoakanmu yang buruk-buruk, itu karena kau yang menghancurkan kehidupan orang lain."

Sontak, curhatan Zack ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Beberapa warganet menyayangkan tindakan penjual yang melabrak Zack. Mereka berpendapat bahwa rezeki setiap orang sudah diatur dan persaingan harga adalah hal yang wajar dalam bisnis.

"Apalah nih orang Melayu, sampai kiamat tapi perilakunya tidak ada yang berubah. Tak habis-habisnya dengki dengan orang lain. Padahal Allah sudah mengatur rezeki masing-masing. Kalaupun dia jualan burger harga RM 10 (Rp 40.000), tapi kalau burgernya enak, orang tetap antre untuk beli," kritik seorang netizen.

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa penjual yang melabrak Zack memiliki alasan yang kuat. Menurut mereka, menjaga harga pasaran penting untuk menghindari kerugian bagi penjual lain.

"Sebetulnya ada benarnya juga penjual yang kirim pesan ini. Karena jika kita jualan makanan, kita harus menjaga harga pasar agar penjual lain tak rugi," komentar netizen lainnya.

Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, kasus ini menjadi contoh bagaimana persaingan harga dapat memicu konflik di antara pedagang, terutama di sektor informal seperti pedagang kaki lima.