Polemik Study Tour ke Bali: SMK di Bekasi Batalkan Perpisahan Usai Mendapat Teguran

Polemik Study Tour ke Bali: SMK di Bekasi Batalkan Perpisahan Usai Mendapat Teguran

SMK Karya Pembaharuan di Kabupaten Bekasi menjadi sorotan setelah rencana perpisahan siswa ke Bali menuai protes dari wali murid. Terungkap bahwa sekolah tersebut sebelumnya telah beberapa kali mengadakan acara perpisahan di luar kota, termasuk ke Yogyakarta dan Bali pada tahun sebelumnya. Namun, rencana keberangkatan ke Bali pada tahun ini akhirnya dibatalkan setelah mendapat teguran dari tokoh masyarakat Jawa Barat.

Kepala SMK Karya Pembaharuan, Ahmad Tetuko Taqiyudin, menjelaskan bahwa kegiatan perpisahan ke Bali telah disepakati oleh wali murid sejak awal siswa masuk sekolah. Kesepakatan ini tertuang dalam surat penerimaan siswa baru, dan selama tiga tahun berjalan, tidak ada keluhan yang signifikan. Namun, rencana perpisahan ke Bali pada Juni 2025 mendatang dipastikan batal setelah adanya aduan dari seorang wali murid yang keberatan dengan biaya yang mencapai jutaan rupiah. Aduan ini kemudian sampai ke telinga tokoh masyarakat Jawa Barat yang kemudian memberikan teguran keras kepada pihak sekolah.

Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah berjanji akan mengembalikan uang iuran yang telah dikumpulkan dari 179 siswa kelas 12 angkatan 2022/2023. Iuran sebesar Rp 100.000 per bulan telah dikumpulkan selama tiga tahun, dengan total mencapai sekitar Rp 500 juta. Sebagian dana tersebut telah digunakan untuk memesan kamar hotel, bus, seragam perpisahan, dan konsumsi selama di Bali.

Pihak sekolah kini mempertimbangkan untuk menyelenggarakan perpisahan secara internal di lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghindari polemik dan tetap memberikan momen perpisahan yang berkesan bagi para siswa.

Kasus ini bermula ketika seorang ibu di Kabupaten Bekasi menyampaikan keluhannya mengenai biaya study tour ke Bali yang mencapai Rp 5-6 juta. Ibu tersebut merasa keberatan dengan biaya tersebut, mengingat ia juga harus membayar SPP setiap bulannya. Keluhan ini kemudian direkam dan diunggah di media sosial, yang kemudian memicu reaksi dari berbagai pihak.

Berikut poin-poin penting terkait polemik ini:

  • SMK Karya Pembaharuan telah beberapa kali mengadakan perpisahan di luar kota.
  • Rencana perpisahan ke Bali dibatalkan setelah mendapat teguran.
  • Uang iuran siswa akan dikembalikan.
  • Sekolah mempertimbangkan perpisahan internal.
  • Keluhan wali murid menjadi pemicu utama pembatalan.

Kasus ini menjadi pengingat bagi pihak sekolah untuk lebih memperhatikan aspirasi wali murid dalam setiap pengambilan keputusan, terutama terkait kegiatan yang melibatkan biaya besar. Transparansi dan komunikasi yang baik antara sekolah dan wali murid menjadi kunci untuk menghindari kesalahpahaman dan polemik di kemudian hari.