Trump Geram, Desak Putin Hentikan Serangan Mematikan di Kyiv

Eks Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjukkan kekesalannya yang mendalam terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, atas serangan terbaru Rusia di Kyiv, Ukraina. Serangan tersebut, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya, memicu kemarahan Trump. Ia secara terbuka mendesak Putin untuk menghentikan agresi tersebut.

Trump, melalui platform media sosial Truth Social, menyampaikan teguran keras kepada Putin. Ia menyebut serangan itu "tidak perlu" dan "sangat tidak tepat waktunya", terutama di saat dirinya tengah berupaya mendorong terwujudnya perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Serangan masif yang dilancarkan Rusia disebut sebagai yang terbesar yang menghantam ibu kota Ukraina sepanjang tahun ini. Akibatnya, sejumlah bangunan hancur dan kebakaran melanda area tersebut, memaksa tim penyelamat bekerja keras mengevakuasi korban dari reruntuhan.

Serangan itu terjadi pada titik krusial dalam konflik Rusia-Ukraina, di mana kedua belah pihak berusaha menunjukkan kemajuan ke arah solusi damai. Trump secara eksplisit menyerukan penghentian serangan, dengan mengatakan, "Vladimir, STOP!" dan menambahkan bahwa ribuan tentara telah tewas dalam seminggu terakhir. Ia menekankan pentingnya mewujudkan kesepakatan damai.

Ketika ditanya apakah ia yakin Putin akan mendengarkan seruannya, Trump menyatakan keyakinannya. Ia juga mengklaim memiliki "tenggat waktu sendiri" untuk mencapai penyelesaian damai, meskipun tidak memberikan rincian spesifik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap kompleks industri militer Ukraina, menggunakan senjata presisi tinggi dan drone. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menuding Rusia sebagai penghalang utama bagi perdamaian, bukan Ukraina. Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa mereka telah menembak jatuh sebagian besar drone dan rudal yang diluncurkan Rusia dalam serangan tersebut.

Berikut adalah rincian serangan menurut laporan Angkatan Udara Ukraina:

  • Drone: 145 diluncurkan
  • Rudal: 70 diluncurkan, termasuk 11 rudal balistik
  • Target Dihancurkan: 112

Situasi ini terus berkembang, dan dampaknya terhadap upaya perdamaian masih belum pasti.