Anemia pada Ibu Hamil: Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan Generasi Mendatang
Anemia menjadi permasalahan serius yang mengintai ibu hamil di Indonesia, membawa dampak signifikan bagi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Kondisi kekurangan sel darah merah ini, jika tidak ditangani dengan baik, dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan jangka panjang pada anak.
Anemia pada ibu hamil, terutama anemia defisiensi besi, terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selama kehamilan, volume darah meningkat drastis untuk mendukung pertumbuhan janin, sehingga kebutuhan zat besi pun melonjak. Jika asupan zat besi tidak mencukupi, ibu hamil berisiko tinggi mengalami anemia.
Anemia ringan mungkin dianggap sebagai hal yang wajar selama kehamilan akibat peningkatan volume darah. Namun, anemia yang parah, terutama pada trimester pertama dan kedua, dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, bahkan berdampak negatif pada perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Selain itu, anemia juga dapat meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan dan membuat ibu lebih rentan terhadap infeksi.
Dr. Matthew Simangungsong Sp.OG menekankan bahwa anemia pada kehamilan merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Data menunjukkan bahwa hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, sehingga jutaan anak berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, kecerdasan, dan rentan terhadap infeksi. Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan stunting pada anak.
Gejala anemia pada ibu hamil seringkali mirip dengan gejala kehamilan lainnya, seperti kelelahan, pucat, sakit kepala, denyut jantung meningkat, dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, termasuk mengukur kadar hemoglobin, untuk mendeteksi anemia sedini mungkin.
Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil
Langkah terbaik untuk mencegah anemia selama kehamilan adalah dengan memastikan asupan nutrisi yang cukup, terutama zat besi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Konsumsi makanan kaya zat besi: Sayuran berdaun hijau tua (seperti bayam dan kale), daging merah tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian adalah sumber zat besi yang baik.
- Konsumsi makanan yang membantu penyerapan zat besi: Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C, seperti jeruk, stroberi, dan paprika, bersamaan dengan makanan kaya zat besi.
- Hindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi: Teh, kopi, dan makanan yang mengandung kalsium tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman ini bersamaan dengan makanan kaya zat besi.
- Suplementasi zat besi: Suplementasi zat besi dan asam folat harian direkomendasikan oleh WHO sebagai bagian dari perawatan ibu hamil untuk mengurangi anemia dan risiko berat badan bayi lahir rendah. Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat.
Selain zat besi, ibu hamil juga membutuhkan berbagai mikronutrien penting lainnya, seperti asam folat, kolin, vitamin B, zinc, dan vitamin A. Suplementasi mikronutrien pada ibu hamil tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak di usia awal kehidupan, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kecerdasan anak saat mereka berusia 9-12 tahun.
PT.Pyridam Farma memperkenalkan dua suplemen yaitu Forespat dan Formom, untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan mikronutrien lain pada kelompok rentan.
Ferospat adalah suplemen zat besi untuk ibu hamil, menyusui, serta usia lanjut. Suplemen ini mengandung zat besi, vitamin B12, vitamin C, asam folat, dan mineral esensial lainnya yang berperan untuk membantu mencukupi kebutuhan harian dan penting dalam membantu mencegah anemia defisiensi besi.
Formom adalah suplemen vitamin dan mineral selama masa kehamilan. Formom mengandung kombinasi 8 vitamin dan 5 mineral, termasuk zat besi, asam folat, beta-karoten sebagai antioksidan, vitamin C, dan kalsium untuk pertumbuhan tulang. Formom diformulasikan khusus sebagai suplemen multivitamin dan mineral prenatal yang penting untuk masa kehamilan.