Pejabat Tinggi Militer Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Balashikha
Ledakan Bom Mobil Tewaskan Letnan Jenderal Rusia di Balashikha
Moskwa digemparkan dengan kematian Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, seorang pejabat tinggi militer Rusia, akibat ledakan bom mobil di Balashikha, sebuah kota satelit di timur Moskwa. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat, 25 April 2025, dan saat ini sedang diselidiki secara intensif oleh Komite Investigasi Rusia sebagai tindakan pembunuhan berencana.
Moskalik, yang menduduki posisi penting sebagai Wakil Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum militer Rusia, menjadi sasaran ledakan yang mengguncang lingkungan perumahan di Balashikha. Menurut keterangan resmi, bom tersebut disembunyikan di dalam sebuah mobil Volkswagen Golf.
"Ledakan itu disebabkan oleh alat peledak improvisasi yang dipicu dan diisi dengan serpihan logam yang dirancang untuk menimbulkan kerusakan maksimal," ungkap penyelidik dalam pernyataan resmi mereka. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa serangan tersebut direncanakan dengan cermat dan bertujuan untuk membunuh Moskalik.
Rekaman dari kamera pengawas yang beredar luas menunjukkan dahsyatnya ledakan, dengan serpihan logam beterbangan ke udara saat seseorang mendekati kendaraan tersebut. Gambar-gambar dari lokasi kejadian juga memperlihatkan mobil yang hangus terbakar, menjadi bukti bisu dari kekuatan ledakan tersebut. Walaupun Moskalik diketahui sebagai penduduk Balashikha, mobil Volkswagen Golf yang menjadi lokasi ledakan tidak terdaftar atas namanya, menambah lapisan misteri dalam penyelidikan yang sedang berlangsung. Komite Investigasi Rusia saat ini menyelidiki kasus ini dengan berbagai dugaan, termasuk pembunuhan dan penyelundupan bahan peledak.
Jejak Karir dan Insiden Serupa
Moskalik memiliki karir militer yang panjang dan terhormat. Berdasarkan informasi dari situs resmi Kremlin, ia pernah terlibat dalam pembicaraan damai "format Normandia" pada tahun 2015, yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik di Ukraina. Pada tahun 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan promosi kepadanya dengan mengangkatnya menjadi letnan jenderal.
Kematian Moskalik menjadi pengingat akan serangkaian serangan serupa yang menargetkan individu-individu yang terkait dengan operasi militer Rusia di Ukraina. Pada Agustus 2022, nasionalis Darya Dugina tewas dalam pemboman mobil. Kemudian, pada April 2023, ledakan di sebuah kafe di Saint Petersburg merenggut nyawa jurnalis militer Maxim Fomin, yang dikenal dengan nama Vladlen Tatarsky. Pada Desember 2023, Igor Kirillov, kepala unit senjata kimia militer Rusia, juga menjadi korban bom yang dipasang di sebuah skuter di Moskwa.
Ukraina telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan ini, yang semakin memperburuk hubungan yang sudah tegang antara kedua negara. Setelah kematian Kirillov, Presiden Putin mengakui adanya kelalaian dalam badan keamanannya, dan menekankan pentingnya mencegah kesalahan serupa di masa depan.
Hingga saat ini, belum ada komentar resmi dari pihak Ukraina terkait ledakan yang menewaskan Moskalik. Penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung, dan motif serta pelaku di balik serangan tersebut masih belum diketahui.