Delegasi Indonesia Intensifkan Lobi dengan AS Terkait Tarif Impor, Utusan Prabowo Gencar Jalin Komunikasi
Pemerintah Indonesia terus berupaya melobi pemerintah Amerika Serikat terkait kebijakan tarif impor yang dinilai merugikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, baru-baru ini bertemu dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Washington DC sebagai bagian dari rangkaian negosiasi intensif.
Pertemuan tersebut, yang juga melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, difokuskan pada upaya meninjau kembali penerapan tarif sebesar 32% terhadap produk impor asal Indonesia. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan hubungan perdagangan yang lebih adil dan seimbang antara kedua negara.
Airlangga Hartarto melalui akun Instagram pribadinya menyatakan bahwa dirinya telah menyampaikan kembali posisi Indonesia kepada perwakilan AS, sebagaimana yang telah diutarakan sebelumnya kepada United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya mengatasi defisit neraca perdagangan AS dengan Indonesia melalui mekanisme yang saling menguntungkan.
Selain isu tarif, delegasi Indonesia juga menawarkan peningkatan investasi dan kerja sama di sektor Critical Minerals. Inisiatif ini diharapkan dapat mempererat hubungan ekonomi kedua negara, seiring dengan potensi kolaborasi di bidang keuangan dan ekonomi digital.
Pihak AS, melalui Menteri Keuangan Scott Bessent, mengapresiasi respons cepat pemerintah Indonesia terhadap penundaan tarif yang sebelumnya diumumkan. Amerika Serikat juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama lebih erat dengan Indonesia dalam forum G20, mengingat AS akan memegang presidensi forum tersebut pada tahun 2026.
Berikut adalah poin-poin utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut:
- Peninjauan Tarif Impor: Indonesia mengupayakan penurunan tarif 32% untuk produk impornya ke AS.
- Keseimbangan Perdagangan: Indonesia mendorong terciptanya neraca perdagangan yang lebih adil antara kedua negara.
- Investasi dan Kerja Sama: Penawaran peningkatan investasi dan kerja sama di sektor Critical Minerals, keuangan, dan ekonomi digital.
- Apresiasi AS: AS mengapresiasi respons cepat Indonesia terkait penundaan tarif.
- Kerja Sama G20: AS menyatakan komitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan Indonesia dalam forum G20.
Upaya lobi ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional di kancah internasional, khususnya dalam menghadapi tantangan perdagangan global.