Penguatan Ketahanan Pangan Nasional: 33 Warga Binaan Lapas Semarang Ikuti Program Pertanian di Nusakambangan
Penguatan Ketahanan Pangan Nasional: 33 Warga Binaan Lapas Semarang Ikuti Program Pertanian di Nusakambangan
Sebanyak 33 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Jawa Tengah, telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan untuk mengikuti program pengembangan ketahanan pangan nasional. Program ini, yang diinisiasi oleh pemerintah, bertujuan untuk memberdayakan warga binaan melalui pelatihan pertanian dan peternakan sekaligus berkontribusi pada peningkatan produksi pangan nasional. Pemindahan tersebut dilakukan setelah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan dan keamanan sesuai prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Mardi Santoso, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan keterampilan berharga kepada para warga binaan. Mereka akan diberikan pelatihan intensif dalam berbagai bidang pertanian, termasuk budidaya padi dan jagung, pengembangan tambak udang, serta penanaman berbagai jenis sayuran. Selain itu, program ini juga mencakup pelatihan peternakan ayam petelur, ayam pedaging, dan kambing. Lebih dari sekadar bekerja, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk karakter dan memberikan keterampilan yang dapat dimanfaatkan warga binaan setelah menjalani masa hukuman mereka.
"Program ini tidak hanya sekadar memberikan pekerjaan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para warga binaan untuk berkontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional," ujar Mardi Santoso dalam keterangan pers, Jumat (7 Maret 2025). "Mereka akan mendapatkan bimbingan dan pelatihan yang intensif, serta insentif sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka." Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya aspek pembinaan mental dan spiritual, yang juga menjadi bagian integral dari program ini, guna membentuk karakter positif para peserta.
Proses pemindahan dilakukan secara tertib dan aman. Sebelum keberangkatan, setiap warga binaan menjalani pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan barang bawaan, dan konseling untuk memastikan kesiapan mental dan fisik mereka. Pihak Lapas juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Lapas Nusakambangan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program dan jaminan keselamatan dan kesejahteraan para warga binaan selama mengikuti program ini. Lahan yang telah disiapkan di Lapas Nusakambangan memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung keberhasilan program ini.
Para warga binaan akan tinggal di lingkungan yang terkontrol dan mendapatkan pengawasan yang ketat. Namun demikian, mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi secara positif, mengembangkan keterampilan sosial, dan membangun rasa tanggung jawab. Setelah menyelesaikan program ini, diharapkan para warga binaan memiliki bekal keterampilan dan pengalaman kerja yang dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak setelah bebas nanti, sehingga dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
Program ini merupakan contoh nyata sinergi antara pembinaan narapidana dan upaya peningkatan ketahanan pangan nasional. Dengan memberikan kesempatan dan pelatihan yang tepat, pemerintah berharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan berkontribusi pada pembangunan nasional, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.
Fasilitas dan Pelatihan yang akan Diberikan:
- Pelatihan pertanian (padi, jagung, sayuran)
- Pengembangan tambak udang
- Peternakan ayam petelur dan pedaging
- Peternakan kambing
- Pelatihan keterampilan lain yang relevan
- Bimbingan mental dan spiritual
- Insentif dan penghargaan atas kinerja