JPO Tipar Cakung: Antara Bahaya Mengintai dan Kebutuhan Mendesak Warga

Kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Tipar Cakung, Jakarta Timur, memprihatinkan dan menjadi perhatian serius. JPO yang terletak di Jalan Raya Bekasi ini mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan viral di media sosial karena dianggap membahayakan keselamatan para pejalan kaki.

Kondisi JPO Tipar Cakung yang memprihatinkan ini bukan hanya sekadar masalah estetika kota. Lebih dari itu, ini adalah persoalan keselamatan warga yang setiap hari menggantungkan diri pada fasilitas publik tersebut. Ketiadaan pagar pengaman di tangga JPO, atap yang sebagian besar sudah hilang, serta besi-besi penyangga yang berkarat dan keropos menjadi ancaman nyata bagi siapa saja yang melintas.

Menurut penuturan warga sekitar, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama tanpa ada perbaikan yang signifikan. Seorang pedagang yang berjualan di dekat JPO bahkan mengaku bahwa selama tiga bulan terakhir, kondisi JPO tetap sama, tanpa ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait. Hal ini tentu menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan besar, mengapa fasilitas publik yang vital ini dibiarkan terbengkalai begitu saja.

Keresahan Warga Meningkat

Warga yang sehari-hari beraktivitas di sekitar JPO Tipar Cakung mengungkapkan keresahan mereka terkait kondisi JPO yang memprihatinkan ini. Mereka khawatir akan keselamatan diri mereka sendiri, terutama saat melintas di malam hari ketika kondisi JPO gelap gulita karena tidak adanya penerangan.

Salah seorang warga yang sering melintas di JPO tersebut mengaku selalu merasa was-was setiap kali melewati JPO tersebut. Ia khawatir jika tiba-tiba ada bagian JPO yang ambruk atau lepas. Ketakutan ini semakin bertambah saat ia melihat ke bawah, di mana lalu lintas kendaraan sangat padat dan berbahaya.

Meskipun JPO sudah diberi garis pembatas berwarna kuning-hitam sebagai tanda bahwa JPO tidak lagi bisa dilalui pejalan kaki, namun masih banyak warga yang nekat melintas karena tidak ada pilihan lain. Mereka terpaksa menantang bahaya demi mempersingkat waktu dan menghindari risiko tertabrak kendaraan saat menyeberang jalan.

Pilihan Sulit: Menyeberang di Bawah JPO

Sebagai alternatif, warga terpaksa menyeberang jalan di bawah JPO. Namun, pilihan ini juga tidak kalah berbahaya. Lebarnya jalan dan kecepatan kendaraan yang tinggi membuat warga kesulitan untuk menyeberang dengan aman. Mereka harus menunggu lama hingga lalu lintas sepi dan mengangkat tangan sebagai tanda agar kendaraan memperlambat laju.

Bagi sebagian warga, menyeberang di bawah JPO sama menakutkannya dengan melintasi JPO yang rusak. Mereka khawatir akan tertabrak kendaraan yang melaju kencang, terutama pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari. Kondisi ini membuat mereka merasa terjebak dalam situasi yang serba sulit dan membahayakan.

Harapan Akan Perbaikan Segera

Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki JPO Tipar Cakung. Mereka berharap agar JPO tersebut dapat kembali berfungsi dengan baik dan aman sehingga mereka tidak perlu lagi merasa khawatir setiap kali melintas.

Perbaikan JPO Tipar Cakung bukan hanya sekadar memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang setiap hari menggantungkan diri pada fasilitas publik tersebut. Ini adalah investasi penting untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.

Berikut adalah poin-poin kerusakan JPO Tipar Cakung:

  • Pagar pengaman tangga JPO banyak yang copot
  • Beberapa bagian atap sudah lepas
  • Besi-besi JPO berkarat dan keropos
  • Tidak ada penerangan di malam hari