Antisipasi Lonjakan Jemaah, Indonesia Matangkan Persiapan Operasional Haji 2025
Indonesia Intensifkan Persiapan Pemberangkatan Haji 2025: Fokus pada Kesehatan, Dokumen, dan Mental Jemaah
Menjelang musim haji 1446 H/2025 M, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan persiapan operasional untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah bagi seluruh jemaah. Salah satu fokus utama adalah mempersiapkan jemaah haji secara komprehensif, tidak hanya dari segi administratif, tetapi juga dari aspek kesehatan, mental, dan spiritual.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menetapkan rencana perjalanan haji (RPH) yang mengindikasikan bahwa jemaah haji Indonesia akan mulai memasuki asrama haji pada tanggal 1 Mei 2025 dan memulai keberangkatan ke Tanah Suci pada tanggal 2 Mei 2025. Dengan jadwal yang telah ditetapkan, waktu persiapan menjadi semakin krusial. Kemenag mengimbau seluruh calon jemaah haji untuk memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin untuk melengkapi berbagai persiapan.
Aspek Persiapan yang Perlu Diperhatikan:
-
Kelengkapan Dokumen:
- Bukti pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih)
- Kartu BPJS Kesehatan
- Paspor dengan masa berlaku yang mencukupi
- Visa haji yang telah diterbitkan oleh otoritas Arab Saudi.
-
Kesehatan Fisik dan Mental:
- Menjaga kondisi fisik dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dan mengatasi potensi masalah kesehatan sejak dini.
- Mempersiapkan mental dengan memperbanyak istighfar, zikir, dan doa.
- Mempelajari manasik haji secara mendalam agar dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan khusyuk.
-
Bekal Materi:
- Membawa uang tunai secukupnya atau kartu ATM berlogo internasional untuk memenuhi kebutuhan selama di Tanah Suci.
- Membawa pakaian ihram dan pakaian sehari-hari yang sesuai dengan ketentuan.
- Membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan.
Persiapan Spiritual dan Sosial
Selain persiapan yang bersifat teknis, Kemenag juga menekankan pentingnya persiapan spiritual dan sosial bagi para jemaah haji. Hal ini meliputi:
- Memperbaiki diri: Meningkatkan kualitas ibadah sehari-hari, seperti shalat, puasa, dan sedekah.
- Memohon maaf: Meminta maaf kepada keluarga, kerabat, dan teman atas segala kesalahan yang pernah dilakukan.
- Menyelesaikan urusan duniawi: Menyelesaikan segala tanggung jawab yang tertunda, seperti utang piutang.
- Berpamitan: Memohon doa restu kepada keluarga dan kerabat sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Kemenag berharap dengan persiapan yang matang dan komprehensif, seluruh jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan meraih haji mabrur. Selain itu, Kemenag mengimbau agar jemaah haji tidak membawa barang-barang yang tidak diperlukan, seperti KTP dan SIM, agar tidak hilang atau tercecer selama di Tanah Suci.
Buku Manasik Haji 2025 terbitan Kemenag RI menjadi panduan utama bagi jemaah dalam mempersiapkan diri. Di dalamnya berisi informasi lengkap mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji, tips menjaga kesehatan selama di Tanah Suci, serta hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh jemaah.