Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Polisi Analisis Rekaman CCTV dan Barang Bukti
Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Polisi Analisis Rekaman CCTV dan Barang Bukti
Tragedi tewasnya Kenzha Erza Walewangko (22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), pada Selasa (4/3/2025) tengah menjadi sorotan. Polisi Polres Jakarta Timur saat ini tengah gencar melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian mahasiswa tersebut, yang diduga akibat pengeroyokan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan barang bukti telah diamankan untuk mendukung proses investigasi yang sedang berjalan.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam konferensi pers di kampus UKI pada Jumat (7/3/2025), menyatakan bahwa sebanyak 18 saksi telah diperiksa. Rinciannya, 13 mahasiswa dan lima orang dari pihak UKI, terdiri atas satu pelapor dari otoritas kampus dan empat petugas keamanan yang bertugas pada malam kejadian. Proses pengumpulan bukti juga telah dilakukan, termasuk mengamankan sejumlah barang bukti penting yang ditemukan di lokasi kejadian. Barang bukti tersebut antara lain rekaman CCTV, botol minuman bekas, pecahan pagar, dan batu.
"Kami telah mengumpulkan berbagai barang bukti, mulai dari rekaman CCTV hingga benda-benda fisik seperti botol minuman bekas, pecahan pagar, dan batu," terang Kombes Nicolas. "Rekaman CCTV telah kami amankan dan saat ini sedang dalam proses analisis untuk melihat secara detail kronologi kejadian," tambahnya.
Analisis rekaman CCTV, menurut penjelasan Kapolres, menunjukkan adanya cekcok mulut antara korban dengan seseorang sebelum kejadian utama. Rekaman juga menampilkan aktivitas korban dan beberapa temannya yang diduga sedang mengonsumsi minuman keras. Namun, rekaman CCTV di lokasi jatuhnya korban yang berada di dekat selokan dan pagar, tidak terpantau dengan jelas.
"CCTV yang merekam area sekitar tempat mereka minum-minum berhasil kami dapatkan, dan rekaman tersebut memperlihatkan sedikit cekcok mulut dan keributan sebelum petugas keamanan datang," jelas Kapolres. "Rekaman juga memperlihatkan beberapa orang mengantar korban keluar pagar dan menyuruhnya pulang. Namun, detail peristiwa sesaat sebelum korban meninggal masih menjadi fokus analisis kami," tambahnya.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh. Hasil otopsi korban masih dinantikan untuk melengkapi rangkaian penyelidikan. Kepolisian menegaskan akan bertindak hati-hati dan teliti dalam menyimpulkan kasus ini.
"Kami akan menunggu hasil autopsi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait penyebab kematian korban. Kami berkomitmen untuk bekerja secara profesional dan teliti agar kasus ini dapat terungkap secara terang benderang. Kami tidak akan terburu-buru dalam mengambil kesimpulan," tegas Kombes Nicolas. Investigasi akan terus berlanjut untuk memastikan fakta yang terjadi dan memastikan keadilan ditegakkan bagi almarhum Kenzha Erza Walewangko.