Kopassus Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Foto Anggota Bersama Hercules Rosario Marshal

Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang melibatkan anggotanya yang berfoto bersama Hercules Rosario Marshal, Ketua Umum DPP GRIB Jaya. Permintaan maaf ini disampaikan di hadapan awak media di lapangan Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, pada hari Sabtu.

Dalam pernyataannya, Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh prajurit Kopassus, keluarga besar Korps Baret Merah, serta masyarakat luas yang menaruh harapan besar pada Kopassus. Ia mengakui bahwa insiden tersebut telah menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat, termasuk kekecewaan dari sebagian anggota Korps Baret Merah.

"Sebagai pribadi dan sebagai Danjen Kopassus, saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Djon dengan nada penyesalan.

Ia menjelaskan bahwa foto tersebut diambil dalam sebuah acara yang bersifat pribadi dan tidak terduga. Menurutnya, anggota yang terlibat dalam foto tersebut tidak sepenuhnya menyadari dampak negatif yang mungkin timbul akibat tindakan mereka. Djon menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan internal dan menemukan adanya unsur kemanusiaan dalam kejadian tersebut, di mana anggota yang bersangkutan memiliki kedekatan emosional dengan penyelenggara acara.

"Kejadiannya sifatnya memang tidak terduga, dan kalau kami lihat setelah kami coba selidiki, masih ada sisi manusiawinya di mana ada suatu acara di Kopassus yang kebetulan personal pejabat tertentu yang memang dekat, secara emosional ya, secara kekeluargaan dia mengundang secara personal juga," terangnya.

Lebih lanjut, Djon menekankan bahwa masalah utama bukanlah sekadar berfoto, melainkan momen pengambilan foto tersebut yang dilakukan saat anggota mengenakan seragam lengkap dalam acara yang dianggap khusus. Hal ini memicu perdebatan dan ketidaksetujuan di kalangan masyarakat, termasuk di internal Kopassus.

Menanggapi insiden ini, Djon menegaskan bahwa Kopassus akan melakukan perbaikan dan pembinaan yang lebih mendalam kepada seluruh prajuritnya. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman prajurit mengenai situasi yang berkembang serta dampak dari tindakan mereka di masyarakat. Ia juga mengakui bahwa sebagai pimpinan, dirinya perlu melakukan introspeksi diri dan meningkatkan komunikasi mengenai perkembangan situasi terkini kepada seluruh anggota, terutama mereka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.

"Kami juga harus introspeksi diri sebagai pimpinan mungkin kami kurang dalam menyampaikan pesan tentang perkembangan situasi yang terjadi saat ini dan anggota kita juga mungkin mendapatkan informasi tentang itu, sehingga kita akan memperbaiki diri," pungkasnya.

Berikut adalah poin-poin tindakan perbaikan yang akan diambil:

  • Introspeksi Diri: Pimpinan Kopassus akan melakukan evaluasi diri untuk mengidentifikasi kekurangan dalam menyampaikan informasi tentang perkembangan situasi kepada anggota.
  • Pembinaan Mendalam: Kopassus akan meningkatkan program pembinaan untuk prajurit, dengan fokus pada peningkatan wawasan dan pemahaman tentang dampak tindakan di masyarakat.
  • Perbaikan Komunikasi: Komunikasi internal akan diperbaiki untuk memastikan anggota mendapatkan informasi yang akurat dan relevan tentang perkembangan situasi.

Djon berharap langkah-langkah ini dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Kopassus dan mencegah kejadian serupa di masa depan.