Tumpahan Minyak di Sungai Cirebon Picu Aksi Berebut Warga, Peternak Merugi

Tumpahan minyak mencemari aliran sungai di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, memicu fenomena unik sekaligus memprihatinkan. Ratusan warga dilaporkan berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian, berlomba-lomba mengumpulkan minyak yang mengambang di permukaan air menggunakan peralatan seadanya, mulai dari ember hingga gayung.

Kejadian ini pertama kali disadari warga pada Kamis (24/4/2025), dan dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut, hingga viral di media sosial. Menurut keterangan Rojak, seorang warga setempat, minyak tersebut diduga berasal dari kecelakaan truk tangki pengangkut minyak di ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) yang lokasinya berdekatan dengan sungai. Rojak menambahkan, tumpahan minyak telah berlangsung selama sehari semalam sebelum akhirnya warga beramai-ramai mengambilnya. Pantauan di lokasi pada Jumat (25/4/2025) menunjukkan, volume tumpahan minyak telah berkurang signifikan akibat aksi warga tersebut.

Fenomena "panen minyak" ini, disatu sisi menggambarkan keprihatinan ekonomi warga, namun di sisi lain menyimpan potensi bahaya. Lurah Argasunya, Mardiansyah, telah mengeluarkan peringatan keras kepada warga agar tidak mengonsumsi minyak hasil pungutan tersebut. Kekhawatiran utama adalah kontaminasi minyak dengan limbah dan zat berbahaya lainnya, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius jika dikonsumsi. Ia juga menjelaskan bahwa tumpahan minyak ini berdampak buruk pada lingkungan sekitar, yang mengakibatkan kematian hewan ternak milik warga. Informasi yang diterima pihak kelurahan menunjukkan adanya laporan kematian ayam sebanyak lima ekor yang diduga akibat terpapar minyak. Pihak kelurahan terus berupaya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menggunakan minyak tersebut untuk keperluan memasak ataupun yang lainnya.