Pramono Anung Dorong Pelestarian Budaya Betawi sebagai Identitas Utama Jakarta

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmennya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi sebagai identitas utama kota Jakarta. Meskipun memiliki latar belakang suku Jawa, Pramono Anung merasa bertanggung jawab penuh untuk memastikan budaya Betawi tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta.

Dalam sambutannya di acara Lebaran Betawi 2025 yang digelar di Monas, Pramono Anung menyampaikan visinya untuk memperluas cakupan perayaan Lebaran Betawi hingga ke seluruh kota dan kabupaten administrasi di Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Ia menekankan bahwa perayaan ini tidak boleh hanya terpusat di tingkat provinsi, tetapi harus meriah dirayakan di setiap wilayah.

"Saya ingin Lebaran Betawi tidak hanya diadakan di Monas pada tingkat provinsi, tetapi harus diadakan di kota-kota dan kabupaten Kepulauan Seribu," ujarnya.

Selain memperluas wilayah penyelenggaraan, Pramono Anung juga berencana untuk melakukan kurasi dan pengembangan tradisi baru dalam perayaan Lebaran Betawi mendatang. Salah satu usulan yang diajukannya adalah prosesi seserahan antarwarga sebagai bagian dari perayaan. Ia meyakini bahwa tradisi baru ini akan semakin memeriahkan Lebaran Betawi dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.

"Di kota dan kabupaten Kepulauan Seribu dilakukan dengan semarak, yang memberi hantaran atau serah-serahan dari camat masing-masing. Saya yakin ini merupakan tradisi baru, budaya baru," ucapnya.

Sebelum acara Lebaran Betawi 2025 digelar, Pramono Anung juga menerima kunjungan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Marullah Matali, beserta keluarga. Dalam pertemuan tersebut, Pramono Anung menekankan pentingnya penyelenggaraan Lebaran Betawi secara totalitas, mengingat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 telah menetapkan budaya Betawi sebagai budaya utama di Jakarta sebagai kota global.

"Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 telah mengatur bahwa budaya utama di Jakarta ini sebagai kota global adalah budaya Betawi. Maka tidak boleh setengah-setengah," tegasnya.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi perhatian Pramono Anung:

  • Pelestarian Budaya Betawi: Komitmen untuk menjaga dan mengembangkan budaya Betawi sebagai identitas utama Jakarta.
  • Perluasan Wilayah Perayaan: Mengadakan Lebaran Betawi di seluruh kota dan kabupaten administrasi Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
  • Pengembangan Tradisi Baru: Mengusulkan prosesi seserahan antarwarga untuk memeriahkan Lebaran Betawi.
  • Penyelenggaraan Totalitas: Menekankan pentingnya penyelenggaraan Lebaran Betawi secara maksimal sesuai dengan amanat Undang-Undang.

Upaya-upaya ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kota Jakarta.